Bukittinggi — Rangkaian Safari Ramadhan Pemko Bukittinggi mulai mengunjungi mesjid-mesjid. Kunjungan tim selain menyampaikan informasi kegiatan pemerintah kota serta bersilaturrahmi juga menyerahkan bantuan untuk mesjid yang dikunjungi.
Contoh tim Safari Ramadhan yang dipimpin Wakil Walikota H. Marfendi Dt. Basa Balimo ketika mengunjungi Mesjid Jami’ Birugo, Senin kemaren. Tim tersebut beranggotakan 12 orang.
Dihadapan pengurus dan jemaah masjid Jamik Birugo, Wawako menjelaskan, tujuan utama tim Ramadhan adalah meningkatkan tali silaturrahim dan melihat kondisi riil yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Disamping itu, ia menyampaikan beberapa program yang telah dirancang dan direalisasikan Pemko selama dua tahun ini, termasuk program tahun 2023 yang sangat membutuhkan dukungan, support dan kebersamaan masyarakat Bukittinggi.
Beberapa program Pemko telah terealisasi, duantaranya meluncurkan tabungan Usman, satu rumah tahfiz setiap kelurahan, bantuan uang Komite SMA Sederajat, penguatan pemahaman Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) bagi peserta didik yakni dengan menambahkan pelajaran adat dan agama di Sekolah Dasar termasuk SMP.
“Penguatan program keislaman di tangah-tengah masyarakat dengan menyediakan dana hampir Rp15 miliar. Semua ini agar tercapai visi Bukittinggi Hebat berdasarkan ABS SBK,” jelas Marfendi.
Pada kesempatan itu Wawako juga mengingatkan, pengurus agar membuat aktifitas keagamaan di masjid Jami’ Birugo, khususnya bagi remaja, pemuda dan seluruh kalangan masyarakat.
Wawako juga jelaskan sejarah awal keberadaan Organisasi Majlis Ulama Indonesia (MUI). Dimana sebelum organisasi keagamaan ini dibawa Buya Hamka ke Pusat, Ternyata MUI didirikan di Masjid Jami’ Birugo.
Hanya saja, sambung Mafendi, sejarah tersebut tidak pernah lagi disebut dalam sejarah pendirian MUI Pusat.
“Sebelum MUI ada di Jakarta, di masjid inilah pertama sekali MUI didirikan. Kemudian Buya Hamka berpikir bahwa MUI harus ada di pusat dimana nantinya akan berfungsi memfasilitasi antara ummat dan pemerintahan,” terangnya.
Bukan itu saja, gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi sewaktu remajanya pada 1985-1986 pernah belajar keislaman di lantai dua masjid ini. Termasuk Gubernur sebelumnya Irwan Prayitno juga sering datang ke masjid Jami’ ini. “Jadi, masjid Jami’ Birugo pernah melahirkan orang-orang besar,” ungkapnya.
Untuk diketahui, masjid Jami’ Birugo merupakan salah satu masjid tertua di Bukittinggi. Masjid itu baru saja selesai renovasi ringan melalui pengecatan dalam dan luar gedung. Kemudian dipasangkan keramik di dinding bagian dalam sehingga terasa sangat luas, indah dan nyaman serta berdiri megah di pintu masuk kota perjuangan itu.
Dalam pengelolaan, kepengurusan masjid masih berdasarkan sendi-sendi adat nagari Kurai Limo Jorong, yakni adanya Tuanku nan Barampek. Sedangkan terkait hal-hal teknis, dikelola pengurus masjid.
Pasa kunjungan itu, Marfendi menyerahkan bantuan Pemko Bukittinggi termasuk untuk honor penceramah selama ramadhan.serta mendukung pengelolaan mesjid. (Pon)
Discussion about this post