Pesisir Selatan – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pesisir Selatan pada Jumat (14/7) berdampak pada rusaknya sejumlah fasilitas umum.
Salah satunya gorong-gorong atau plat duiker di Nagari Rawang Gunung Malelo yang merupakan akses penghubung tiga nagari di kecamatan setempat.
Derasnya air yang melewati gorong-gorong tersebut mengakibatkan akses tiga nagari ini menjadi terputus.
“Sesuai arahan dari pimpinan gorong-gorong akan diperbaiki tahun ini juga,” kata Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pesisir Selatan, Fahrezi Eka Siska di Painan.
Ia menambahkan, agar lebih kokoh, dan kuat maka akan dilaksanakan peningkatan kontruksi sehingga fasilitas ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh warga di Nagari Rawang Gunung Malelo Surantih, Taratak, dan Koto Taratak, sekaligus agar konstruksinya lebih tahan jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
“Jadi besok statusnya bukan gorong-gorong lagi tapi sudah ditingkatkan menjadi jembatan,” imbuhnya.
Selain sebagai penghubung akses warga di tiga nagari, ruas tersebut juga merupakan lajur alternatif jika sewaktu-waktu akses jalan lintas Sumatera Padang-Bengkulu bermasalah, sehingga pembangunan kembali menjadi prioritas, termasuk peningkatan konstruksinya.
Selain merusak gorong-gorong di Kecamatan Sutera, hujan deras juga menyebabkan banjir di SMKN 1 Sutera di kecamatan setempat.
Dari laporan sejumlah warga, diketahui bahwa banjir juga merendam ratusan rumah di kecamatan itu, dan juga diinformasikan bahwa banjir hari ini merupakan yang terparah sejak beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya diberitakan, Jembatan yang menghubungkan Nagari Rawang Gunung Malelo, Nagari Taratak dan Nagari Koto Taratak di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) dihantam banjir. Akibatnya, jembatan yang baru dibangun itu hanyut terbawa arus sungai.
Informasi yang dihimpun reportaseinvestigasi.com, jembatan milik Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan itu baru dibangun sekitar beberapa bulan lalu.
Namun hujan deras yang melanda Sutera, Kamis (13/7) malam sampai Jumat (14/7) pagi membuat air sungai meluap. Hantaman banjir pun membuat jembatan hanyut terbawa arus sungai.
“Pas hujan deras Kamis malam itu, Jumat paginya sekitar jam 5 terjadi banjir besar, dan hanyut terbawa arus sungai,” ungkap Megi, salah satu warga Lampanjang, Rawang Gunung Malelo di lokasi tersebut.
“Saat ini warga tidak dapat melakukan aktivitas akibat jembatan hanyut terbawa arus sungai,” terang Megi.
Ditambahkan, selain sebagai jembatan penghubung tiga Nagari, jembatan tersebut juga merupakan akses menuju ke perkebunan warga. Akibat dari jembatan putus ini warga tidak dapat menuju lokasi kebun yang berada di seberang sungai.
“Dampak putusnya jembatan ini warga tidak dapat mengangkut hasil perkebunan sehingga mempengaruhi pendapatan warga di tiga nagari,” jelasnya.
Di bagian lain, warga berharap Pemkab Pessel dan BPBD Pessel dapat segera memperbaiki jembatan yang hancur tersebut, agar perekonomian warga kembali pulih.
“Kami mengalami kendala besar dalam mengangkut hasil kebun kami jika tidak ada jembatan penghubung,” pungkasnya. (Robi)
Discussion about this post