Pariaman — Mandeknya putaran keuangan di tengah letusan efisien anggaran yang diterapkan pusat ke daerah-daerah, tak ayal menghimpit perekonomian masyarakat.
Pangsa pasar yang lesu akibat suntikan dana yang tak mengucur, membuat Lebaran 2025 M/1446 H jadi seperti tak biasanya. Dampak inilah yang dirasakan pedagang dan seluruh warga Kota Pariaman memasuki fase krusial menjelang Idul Fitri belakangan ini.
Namun keadaan tersebut dapat sedikit terobati. Masyarakat Kota Pariaman sedikit mendapat angin segar di tengah puncak kekeringan akibat badai efisiensi di Bulan Ramadhan.
Ya, baru saja Pemko Pariaman menggelontorkan dana Rp24 miliar kepada ASN yang ada di lingkungan pemerintahan setempat.
Dana itu dialirkan dengan peruntukannya sebagai tambahan penghasilan pegawai (TPP) sebanyak 2 bulan sekaligus, dan juga untuk pembayaran tunjangan hari raya (THR) pegawai.
Barang tentu dengan paceklik yang terjadi belakangan selama bulan Ramadhan, dengan kucuran dana yang digelontorkan Pemko Pariaman tadi bisa jadi obat penawar dari kekeringan ekonomi lokal.
Pastinya ekonomi yang tadinya lesu akan bergerak dinamis. Ada perputaran keuangan di sana. Pedagang berjual-beli, anak-anak pun berhari raya.
“Tentu dengan pencairan TPP dan THR pegawai Rp24 miliar yang dilakukan Pemko Pariaman, sebagai langkah strategis untuk mengatasi inflasi, setidaknya dapat sedikit mengantisipasi lesunya perputaran ekonomi menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ujar Walikota Yota Balad, Kamis malam (27/3).
Pencairan 2 bulan TPP ditambah THR pegawai menjadi pembuktian bahwa kebijakan yang dilakukan Pemko Pariaman adalah pro rakyat. Mafhum dengan keadaan yang terjadi, sekaligus menekan angka inflasi yang terjadi.
Diketahui, kebijakan pencairan dana TPP dan THR ini adalah prioritas menjelang Lebaran. Perwako yang ditandatangani merupakan jawaban atas apresiasi Mendagri yang menilai kinerja dan pencapaian Kota Pariaman dalam mengendalikan inflasi.
“Kita di Pemerintah Kota Pariaman telah melakukan berbagai kebijakan, agar uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi, sehingga dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,” ungkapnya lagi.
Senada dengan Mulyadi, Wakil Walikota Pariaman ini memastikan perputaran uang di tengah masyarakat berorientasi pada kesejahteraan, kendati dalam keadaan tekanan efisiensi anggaran.
“Pasar yang tadinya sepi diharapkan akan kembali ramai dengan Rp 24 miliar. Sehingga geliat ekonomi kembali tumbuh dan pulih. Pedagang tak lagi mengeluh. Ini yang kami niatkan. Perputaran uang di Kota Pariaman,” sela Mulyadi. (IDM)
Discussion about this post