Agam — Hari ini, Kamis (20/2), bersama 379 pasangan gubernur/wakil gubernur, walikota/wakil walikota, dan bupati/wakil bupati se Indonesia, Benni Waris dan Muhammad Iqbal resmi memimpin Agam untuk lima tahun ke depan, setelah dilantik Presiden Prabowo Subiyanto.
Pasangan birokrat dan politisi, sebagaimana diketahui sudah dipercaya masyarakat kabupaten Agam berhasil tiga pasang kandidat calon Bupati/wakil Bupati pada Pilkada lalu, selain figur, tentu juga tidak lepas dari visi dan misi yang mereka luncurkan.
Mengetengahkan 18 program Unggulan sebagai visi dan misi, salah satu diantaranya tidak lepas dari potensi sumber daya alam (SDA) Kabupaten, terutama dalam sektor pertanian, serta sumber daya manusia (SDM) yang banyak melahirkan tokoh di berbagai bidang.
Rencana program atau dikenal juga dengan visi dan misi, akan menjadi acuan program kerja selama lima tahun yang akan dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bakal dilegitimasi dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).
Kabupaten Agam dengan masyarakatnya sejak dahulu dikenal melahirkan banyak ulama dan tokoh nasional, Benni Iqbal terpanggil tanggungjawabnya untuk mengejawantahkan amanat historis tersebut. Dimana pemerintah daerah yang dipimpinnya bisa memperhatikan aspek lembaga dan pendidikan agama khususnya.
Kedua, sesuai dengan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang mayoritas menjadi petani, pekebun, peternak dan nelayan, sejauh ini belum terasa sentuhan terhadap sumber daya tersebut.
Beranjak dari kondisi dan tuntutan di atas, Benni-Iqbal, dengan latar belakang prosesi, rekam jejak yang terepresentasi pada ketakahan dan ketokohannya, telah meluncurkan 18 Program Unggulan, terdiri dari lima bidang, menampilkan Agam Religius pada urutan pertama, dengan tiga sub bidang, yakni Gerakan Nagari Madani, Insentif bagi Pondok Pesantren, Garin, Penyuluh, Guru TPA/MDTA, Guru Tahfiz, Imam Masjid dan Beasiswa ke Timur Tengah.
Bidang kedua Agam Sehat, berupa pengelolaan sampah dari sumbernya dengan gerakan “Buang Sampah, Beli Sampah”, perluasan cakupan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Penataan ulang drainase dan Taman Ibukota.
Selanjutnya Agam Cerdas, diuraikan pada pendidikan berkarakter dan beasiswa, dan Kampus Perguruan Tinggi Negeri di Kabupaten Agam.
Agam Sejahtera merupakan bidang berikutnya mencakup Peningkatan Anggaran Pertanian 10 persen, penataan Usaha Tani Pokok Murah, penataan jaringan irigasi dan sarana prasarana pemasaran hasil pertanian. Kemudian ditambah dengan Usaha Tani Pokok Murah dan Asuransi Komoditi Pertanian dalam rangka mewujudkan Agam sebagai Lumbung Pangan.
Selanjutnya bidang menuntaskan Nagari Madani, Gerakan Pensejahteraan Kawasan Pesisir dan pengembangan Pariwisata Berbasis Geopark Sianok Maninjau, Pantai Tiku, Agrowisata dan Destinasi Wisata Potensial Nagari, serta mencetak 1.000 enterpreneur muda.
Bidang terakhir Agam Melayani dengan sub bidang penguatan Kelembagaan Adat dan Agam, peran ninik mamak, alim ulama dan Bundo Kanduang. Seterusnya pelayanan Digitalisasi Cepat Tanggap di setiap kecamatan.
Sub bidang lainnya Pemberdayaan UKM dan Revitalisasi Pasar serta Fasilitas gedung bersama organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan.
Sekedar mencatat kembali latar belakang kedua pemimpin Agam ini, Benni Waris Dt. Tan Batuah, dengan latar belakang sarjana pertanian, namun matang dalam menjalankan roda pemerintahan.
Memulai karir dari bawah, Benni yang juga dikenal cukup mumpuni dalam bidang agama, sehingga sudah malang-melintang, di dunia dakwah, bahkan melahirkan puluhan, bahkan ratusan kajian Islam di kanal youtubenya, berhasi menduduki jabatan vital, seperti Sekda kota Payakumbuh dan Asisten II Pemprov Sumbar. Bahkan putra asli Panampuang, Ampekangkek ini, terakhir di percaya sebagai Komisaris Utama Bank Nagari.
Sedangkan Muhammad Iqbal, dikenal sebagai politisi, dan menduduki kursi di DPR-RI beberapa periode. Sehingga tidak diragukan lagi kemampuannya di bidang pemerintah dan juga politik.
Kolaborasi duet pemimpin Agam untuk lima tahun mendatang ini, diyakini dan diharapkan mampu mewujudkan visi dan misi mereka dengan baik, karena banyak bersentuhan kondisi dan tuntutan daerah dan masyarakat Agam. (Pon)
Discussion about this post