Bukittinggi — Memanfaatkan istirahat pada masa sidang ketiga DPRD Kota Bukittinggi tahun 2021-2022, Jon Edwar, ST, berbeda dengan kebanyakan wakil rakyat lainnya yang melaksanakan reses secara kolektif di wilayah pemilihan (Dapil) masing-masing.
Politisi dari Partai Golkar (PG) di Dapil kecamatan Auabirugo Tigobaleh (ABTB) sengaja mengadakan reses sendiri dan mengunjungi konstituennya di kawasan Birugopuhun, kelurahan Birugo, Sabtu (30/7) siang di halaman SDN 05.
Jamaknya dikunjungi wakilnya di DPRD, warga Birugopuhun yang diberikan kesempatan menyampaikan pandangan,kritik atau saran, langsung menyampaikan keadaan yang ada di lingkungan mereka.
Murtilena, kader posyandu di sana menyampaikan kondisi gedung tempat kegiatan memberikan pelayanan kepada balita yang sudah lapuk dan sangat dekat dengan bibir ngarai.
“Sangat tidak layak dan beresiko bahaya bila masih dimanfaatkan. Kami sangat membutuhkan gedung baru dan lokasi yang lebih aman. Kondisi ini pun sudah berulangkali disampaikan kepada berbagai pihak serta SKPD terkait yang hanya mampu membantu atap,” tutur Martalina.
Padahal para kader posyandu di sana sudah mencari solusi lokasi yang ada, dan sudah didapat dari pinjaman salah seorang warga yang bersedia meminjamkannya untuk jangka waktu 25 tahun
Warga lainnya Lasmita mengeluhkan tentang layanan air bersih dari PDAM yang sudah hampir tiga bulan tidak dapat menikmatinya. Sebelumnya juga pernah juga terjadi, baru bisa mendapat setelah didemo ke pihak PDAM.
Mewakili anggota Dasawisma, Lasmita juga mengeluhkan gangguan hama kera yang sudah ganas, dan memakan setiap tanaman yang dibuat oleh warga, khususnya kebun dasawisma.
Warga lainnya Sita Iskandar mengeluhkan tidak berfungsinya saluran drainase dan pipa yang ada di kawasan Birugopuhun, sehingga selalu mengakibatkan banjir ketika hujan turun.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Jon Edwar yang didampingi camat ABTB, Lurah Birugo dan sejumlah pejabat SKPD berjanji akan meneruskan apa yang disampaikan tersebut kepada instansi terkait.
Untuk bangunan posyandu, karena berada di bawah leading sector Dinas Kesehatan, selain membicarakan dalam rapat gabungan DPRD juga berjanji meneruskannya kepada instansi terkait.
Demikian juga dengan layanan air bersih dari PDAM, Jon Edwar juga akan mengkoordinasikannya dengan pengelola salah satu BUMD yang ada di Kota Bukittinggi itu.
Sedangkan mengantisipasi hama kera yang tidak memberikan kesempatan pada tanaman warga atau dasawisma untuk hidup, dijawab oleh Junaidi, dari Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan sebagai fenomena bagi warga yang tinggal di sepanjang bibir ngarai.
Junaidi menyebutkan usaha mengantisipasi gangguan kera di kawasan Panorama Baru secara terpadu bersama BKSDA, Kodim 0304/Agam dan Satpol dengan merelokasi ternyata tidak mendatangkan hasil optimal.
Tentang genangan air yang sering terjadi, dijawab oleh Edi Patrawijat
ya dari Dinas PUPR perlu dikoordinasikan bersama Dinas Perkim, pihak mana yang akan menanganinya.
Apalagi sesuai informasi yang disampaikan warga, pipa saluran air di sana berada pada kedalaman yang cukup jauh dan di atasnya banyak pipa PDAM yang bersileweran, juga membutuhkan pengecekan yang akurat. (Pon)
Discussion about this post