Lima Puluh Kota, Ri – Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Ganefri, Ph. D Sabtu (20/5) diangkat atau dilewakan jadi pangulu Suku Banuampu Nagari VII Koto Talago Kabupaten Lima Puluh Kota. Gala yang dilewakan adalah Datuk Djunjungan Nan Bagadiang. Diangkatnya Prof. Ganefri sebagai Pengulu menggantikan mamak beliau Almarhum Prof. dr. Dr. Kamardi Thalut seorang guru besar dan dokter ahli bedah di Universitas Andalas Padang. Hadir dalam acara ini, Gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar, Danrem, Ketua DPRD Sumbar, Bupati Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Wako Payakumbuh, Walikota Padang, Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi, Ketua LKAAM Sumbar dan Unsur Pimpinan UNP serta tamu undangan lainnya, termasuk rombongam dari Malaysia dan mewakili beberapa kepala daerah dan pimpinan PTN/ PTS. Diperkirakan hadir lebih kurang 5000 undangan baik nasional dan internasional pada acara adat ini.
Pada prosesi pagi hari, setelah diarak dari rumah mertua beliau menuju Rumah Gadang Suku Banuampu, dilakukan acara prosesi pamuntiangan/ malewakan oleh Suku Banuampu, seperti petatah petitih antar ninik mamak, pengucapan sumpah oleh Datuk Djunjungan Nan Bagadiang dan juga pemberian gelar adat pada Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar dengan gelar adat Sultan Khalifah.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKKAM) Sumbar Dr. Fauzi Bahar, M.Si Datuk Nan Sati mengatakan “Batagak pengulu merupakan wujud budaya Minangkabau yang tak lakang dek paneh tak lapuak dek hujan, juga sebagai wujud demokrasi dalam suatu kaum, marilah kita jaga integrasi dan menghindari persengketaan tanah melalui sertifikat tanah komunal, dan kita berharap terus membina anak kemenakan kita” ujar mantan Wako Padang ini.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi dalam sambutan mengatakan ” diangkatnya Prof. Ganefri sebagai pengulu merupakan sangat urgen mengingat beliau adalah salah seorang tokoh pendidikan, tokoh masyarakat Sumbar yang banyak berkiprah untuk pendidilkan nasional, kita bangga dengan kiprah beliau untuk Sumbar khususnya.
Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar ketika memberikan sambutannya mengatakan ” kita belajar dari Nagari di Minangkabau untuk kebijakan di Kemendes dalam konsep pembangunan Desa bermuatan kearifan lokal, saya secara pribadi sangat bangga dan mengucapkan selamat atas upacara pemberian gelar ini dan berterimakasih atas pemberian gelar Sultan Khalifah pada kami” tegas Menteri yang merupakan tokoh NU ini.
Prof. Ganefri, Ph.D Datuk Djunjungan Nan Bagadiang mengatakan “terimakasih atas kehadiran para tamu dalam dan luar negeri dan semua panitia dari kaum Banuhampu, ninik mamak serta pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, camat dan pemerintah nagari yang telah mensukseskan prosesi ini, sehingga berjalan lancar” kata Rektor UNP yang juga Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia ini.
Pada kegiatan siangnya dilakukan prosesi mengantar Pangulu dari Simpang Bakia ke Balairung Adat VII Koto Talago dengan iringan tambua dan talempong Tim Kesenian Departemen Seni, Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP. Di Balairung adat dilakukan prosesi upacara ‘pati ambalau’ semacam pengukuhan di hadapan ninik mamak Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguk Kabupaten Limapuluh Kota. Dalam sesi turut hadir Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansyarullah (ER/ Humas UNP)
Discussion about this post