Bukittinggi — Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bukittinggi yang memiliki wilayah kerja juga sebagian kecamatan di kabupaten Agam bagian Timur. Dari Wilayah (teritorial) kerja seluas itu, Polresta didukung oleh tujuh Kepolisian Sektor (Polsek).
Tentu dalam melaksanakan tugas sekaligus pelayanan diakui Kepala Polresta Bukittinggi, Kombes Yessy Kurniati didampingi lengkap mulai Waka Polresta, para Kabag, Kasat dan Kalolsek, dalam Press Release penutup tahun 2024, Selasa (31/12) di Aula Kapolresta, bukanlah pekerjaan ringan.
Apalagi, tambah Yessy, jumlah sumber daya manusia-personal, dengan hanya 473 orang, rasionya setiap petugas harus melayani 907 orang di wilayah kerjanya. Jumlah yang hanya setengah dari rasio ideal.
“Bila dibandingkan dengan rasio ideal nasional, setiap petugas kepolisian hanya melayani sebanyak 450 orang warga yang ada di wilayah kerjanya. Bayangkan potensi SDM Polresta Bukittinggi yang diharuskan melayani 907 orang, ” jelas Yessy.
Kendati demikian, Kapolresta menegaskan, keterbatasan personal tidak bisa dijadikan alasan pelaksanaan tugas dan pelayanan tidak bisa dilakukan secara optimal.
Menurut Yessy, upaya penambahan personal sudah diminta kepada Polda Sumbar. Namun jumlah yang diterima, masih jauh dari kebutuhan ideal, apalagi setiap tahun, juga terdapat petugas yang memasuki masa pensiun. Sehingga akhirnya jumlahnya hampir tetap sama.
Dengan kondisi demikian, Kapolresta Bukittinggi sekali lagi menegaskan, sesuai tugas pokok dan fungsinya, setiap polisi di sini harus tetap melaksanakan tugas dan pelayanan seoptimal mungkin.
Untuk mewujudkan keberadaan lembaga dan personal polisi di jajaran Polresta, Yessy menyebutkan melalui sejumlah program, seperti “police go to school” dan “go to campus”, sebagai upaya pengenalan tugas-tugas kepolisian sejak dini kepada anak dan remaja melalui sekolah dan kampus.
“Melalui program ini, kita berharap masyarakat sejak dini kenal dan dekat, sehingga bisa membantu tugas polisi di kota Bukittinggi dan sebagian kabupaten Agam,” ulas Kapolresta Bukittinggi.
Menyangkut berbagai kejadian selama tahun 2024 di jajaran Polresta Bukittinggi, Yessy mengaku tidak ada yang terlalu menonjol. Sedangkan menjawab pertanyaan wartawan terhadap kejadian di salah satu pondok pesantren di Agam yang sempat menghebohkan, kini masih dalam proses, karena menyangkut keterlibatan cukup banyak terkait dalam kejadian tersebut.
Begitu juga dalam keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalulintas (kamseltibcarlantas), menurut Kapolresta Bukittinggi, tetap dilakukan sesuai ketentuan. Para pelanggaran mayoritas kalangan remaja dan kendaraan dari luar daerah.
“Pelanggaran dokumen dan kelengkapan, tidak semuanya kendaraan harus ditahan. Kecuali bagi yang menggunakan knalpot brong, wajib dilakukan penahanan kendaraan selama sebulan, karena mengganggu pengguna lain dan masyarakat,” tegas Yessy.
Untuk mendukung program makan gratis, Yessy menjelaskan sudah melakukan penanaman bibit di sebuah lahan milik purnawirawan POLRI di Pasia Laweh, Palupuah. Hasil tanaman tersebut nantinya sebagian diperuntukan pada pemilik lahan yang juga memiliki pesantren di sana, dan sebagian lagi untuk masyarakat di sekitarnya.
“Secara khusus sampai kini belum ada petunjuk teknis, bagaimana dan apa yang akan dilakukan oleh jajaran Polresta Bukittinggi khususnya,” jelas Yessy.
Khusus pengamanan pergantian tahun di kota Bukittinggi, bersama instansi terkait, petugas Polresta Bukittinggi melakukan penutupan arus menuju kawasan Jam Gadang mulai pukul 17.00 WIB.
Selain itu, petugas juga melakukan patroli secara mobile dalam wilayah Bukittinggi dan sekitarnya untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, terutama tindak pidana. (Pon)
Discussion about this post