SAWAHLUNTO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Sawahlunto menyorot pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Sawahlunto yang dianggarkan Rp.74.422.971.26 hanya realisasi sebasar Rp Rp62.459.787.921,37 atau 83,93 persen.
Realisasi ini berimbas dalam tahun anggaran 2017 pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota Sawahlunto dari target yang ditetapkan Rp.608.187.995 telah terealisasi sebasar Rp83,93 persen atau Rp584.882.133.253,37.
Realisasi ini menjadi sorotan DPRD kota Sawahlunto pada rapat paripurna yang dipimpin Ketua Adi Ikhtibar dan Wakil Ketua Weldison, digedung dewan, Rabu (18/7).
Fraksi Demokrat – PDI Perjuangan DPRD kota Sawahlunto yang diketuai Yunasril menyorot bahwa pengelolaan penerimaan pendapatan daerah dari sisi PAD dan pendapatan lain-lainnya yang sah, masih lemah pencapaiannnya.
“ disamping pencapaian realisasi masih diperlukan penyusunan estimasi sektor penerimaan daerah dari pos anggaran tersebut untuk lebih dirasionalkan sesuai sumber daya yang ada” harapnya.
Sorotan juga datang dari Fraksi Persatuan Pembangunan yang disampaikan Defrizal, menyikapi realisasi pendapatan sebasar 96,06 persen dan realisasi belanja sebasar Rp, 586.462.126.161,19 atau sebesar 91,28 persen.
“ terjadi deficit anggaran Rp1,57 milyar dan ditambah dengan iaya netto sebesar Rp8,39 milyar maka sisa lebih anggaran (Silpa) sebasar Rp6,81 milyar. Dengan besarnya Silpa 2017 berarti pemerintah daerah tidak dapat memanfaatkan dana untuk pembangunan sebesar Rp6.814.084.391,87” sebut Defrizal.
Rapat paripurna DPRD Sawahlunto tentang laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2017 yang dihadiri Pj Walikota Abdul Gafar dan kepala OPD kota tersebut keempat fraksi di DPRD kota ini sepakat menyetujuinya
Discussion about this post