Agam — Guna membangun hubungan sinergitas antara Pemerintahan Nagari dan Masyarakat, Walinagari Simarasok Mhd Nurzen, melakukan rapat koordinasi dengan jajaran Niniak Mamak yang tergabung dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN) Tigo Baleh Suku Dikato Simarasok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam (22/12). Rapat yang dilakukan ini menurutnya guna upaya menyelesaikan persoalan demi persoalan yang terjadi selama ini ditengah masyarakat, terutama persoalan Kamtibmas dan Penyakit Masyarakat (Pekat), disamping menjaga dan memelihara serta memperkokoh lagi peran Adat Salingka Nagari sebagai tuntunan bagi masyarakat Nagari Simarasok selama ini.
“Tujuan rapat ini dilakukan, niatnya kita meminta kerjasama seluruh elemen Niniak Mamak Nagari Simarasok dalam upaya mengantisipasi Penyakit Masyarakat (Pekat), terutama berkaitan Narkoba, Pencurian, serta terjadinya pergaulan bebas yang dibawa ke dalam lingkungan masyarakat Nagari,” katanya.
Nurzen menyebutkan bahwa belakangan pihak Pemerintahan Nagari sulit memantau keadaan tersebut, sehingga dirinya meminta keterlibatan Niniak Mamak Tigo Baleh Suku Dikato, untuk sama-sama melakukan sosialisasi kepada masyarakat Nagari Simarasok. “Peran lembaga adat di Nagari sangat Kita butuhkan untuk mengingatkan masyarakat Kita, karena bagaimanapun seluruh Niniak Mamak yang ada di Nagari adalah Mamak Kepala Kaum di masing-masing Kaum di Nagari,” jelasnya.
Nurzen juga mengakui bahwa untuk meningkatkan Kamtibmas, dia juga meminta dukungan penuh dari seluruh Niniak Mamak untuk menghidupkan kembali Siskamling, guna mengantisipasi tingginya tingkat pencurian yang terjadi di Nagari Simarasok beberapa tahun terakhir.
“Kita sangat harapkan dukungan penuh dari seluruh Niniak Mamak Nagari, sebab tanpa kekompakan bersama, tidak mungkin kita bisa menjamin keamanan Masyarakat secara keseluruhan, mengingat 4 wilayah Kejorongan yang ada dibawah kendali Pemerintahan Nagari,” terangnya.
Disamping itu, Nurzen juga meminta dukungan Niniak Mamak Tigo Baleh Suku Dikato untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat di empat Kejorongan, serta memperkuat tali silaturahmi anak nagari dengan membangkitkan adat lamo pusako usang, dengan babaliak kasurau.
“Pesatnya kemajuan teknologi memang sangat kita rasakan selama ini, sehingga secara tidak langsung menurunkan naluri kebersamaan. Inilah yang musti kita pikirkan bersama sama, meskipun upaya keras yang musti dilakukan, tentunya semua itu dapat diwujudkan, juga harus mendapatkan dukungan penuh dari pemangku adat kita di Nagari, dan bahkan kapan perlu diatur dalam bentuk peraturan Nagari,” pintanya.
Memajukan Wisata Nagari sesuai nilai adat dan seni budaya Nagari Simarasok, menurut Nurzen juga bahagian tema yang diapungkan dalam rapat koordinasi tersebut, mengingat sudah adanya langkah awal pengembangan pariwisata di Nagari Simarasok.
“Upaya pengembangan pariwisata yang Kita lakukan di Nagari Simarasok selama kurun beberapa tahun terakhir ini, sudah lumayan mengalami kemajuan. Namun, masih ada kendala yang terjadi bahwa kesadaran masyarakat Kita tentang Pariwisata itu masih rendah. Nah…. inilah yang Kita mintakan dukungan dari Niniak Mamak Tigo Baleh Suku Dikato, bagaimana kedepannya Pariwisata yang telah dimulai ini bisa dijadikan sebagai wahana pengenalan adat istiadat kita ke dunia luar, disamping pemberian pemahaman dan dukungan menyeluruh kepada Masyarakat kita sendiri,” tambahnya.
Disisi lain, Ketua KAN Tigo Baleh Suku Dikato Nagari Simarasok, A Dt Tan Bijo kepada Wartawan mengaku sangat menyambut baik niat dari Walinagari untuk meminta peran Lembaga Kerapatan Adat Nagari dalam kebijakan Pemerintahan Nagari ditengah masyarakat. “Sebagai Ketua KAN Tigo Baleh Suku Dikato Nagari Simarasok, saya sangat berbangga hati atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintahan Nagari kepada KAN untuk bersama sama memajukan Nagari Simarasok, meskipun beban tanggung jawab ini tidak bisa juga sepenuhnya diberikan kepada Niniak Mamak, namun setidaknya ini sudah menjadi tanggung jawab bersama, sehingga bisa ringan terasa,” katanya disela sela rapat berlangsung.
Dt Tan Bijo juga mengatakan bahwa ada beberapa PR yang musti dilakukan terlebih dahulu sebelum langkah langkah dilakukan, mengingat adanya Mis Komunikasi yang terjadi antar Niniak Mamak dibawah naungan Niniak Mamak Tigo Baleh Suku Dikato dalam salingka Nagari Simarasok selama ini. “Di Kerapatan Adat Nagari Simarasok, mungkin ada beberapa perbedaan tatanan adat istiadat dibandingkan dengan Nagari Nagari lain di Kabupaten Agam, dimana ada jenjang status ke Panguluan. Nah….. sebenarnya Saya sudah sebutkan itu ke Walinagari, agar KAN diberi waktu dulu untuk menyelesaikan itu, sehingga selaku Niniak Mamak kaum, kami bisa seiya sekata dalam mewujudkan permintaan Walinagari Simarasok guna upaya peningkatan mutu dan kualitas Masyarakat Nagari Simarasok,” jelasnya.
Namun menurut Dt Tan Bijo, apapun keinginan Walinagari Simarasok, tentunya semua sudah menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkannya, agar kedepannya Kenagarian Simarasok dapat menjadi contoh baik bagi Nagari-nagari lainnya. “Intinya kita akan support penuh itu, sebab tujuan ini sangat baik untuk masa depan anak keturunan kita kelak. Dan… KAN Tigo Baleh Suku Dikato juga siap untuk secara bersama-sama,” pungkasnya. (Jhon)
Discussion about this post