Bengkulu, R.Investigasi – Di hari pertama bertugas usai dilantik, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Wakil Gubernur Rosjonsyah melakukan Rapat Koordinasi bersama seluruh pejabat eselon di lingkup Pemerintah Provinsi Bengkulu, di Ruang Pola Provinsi Bengkulu, Senin (1/3).
Dalam arahannya, Gubernur Rohidin menegaskan bahwa, hari ini dalam kepemimpinannya bersama Wagub Rosjonsyah merupakan babak baru dan harus dapat bersinergi dalam mewujudkan Bengkulu yang maju, sejahtera dan hebat.
“Ini betul-betul kita memulai babak baru kepemimpinan saya bersama pak Rosjonsyah. Ini betul-betul menjadi starting point yang motor penggeraknya adalah birokrasi ASN terutama pejabat eselon II,” tegas Gubernur Rohidin.
Rohidin meminta para pejabat eselon harus mampu menerjemahkan kemauan kepala daerah dalam mewujudkan visi dan misi besar Gubenur dan Wakil Gubernur.
“Karena, disinilah manajerial utama bagaimana pun juga urusan visi dan misi, kami membangun hubungan networking kerja kesemua pihak, namun jika pada tataran manajerial tidak berkerja maka tidak akan berjalan,” sebut orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini.
Dikatakannya, pada posisinya dan pak Wagub merupakan seorang leader (pemimpin). Leader itu hanya memberikan arah membuat keputusan dan menetapkan tujuan. Esensi manajerial itu ada pada tataran birokrat para pejabat eselon .
“Kalau manajernya tidak bergerak maka tidak akan bisa berjalan dan tidak akan bisa terwujud apa yang diinginkan,” sebutnya.
Ia juga meminta agar gerakan para eselon itu harus sesuai dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur.
“Ini prinsip sekali, karena harus sejalan, tidak ada lagi perbedaan. Jadi misi dan visi besar kepala daerah itu harus dapat dimanifestasikan atau diterjemahkan oleh para eselon tersebut,” tegasnya.
Selanjutnya, sampai Gubernur, dirinya masih menilai masih rendahnya inovasi dan kreatifitas dari para pejabat eselon.
“Jangan sampai para eselon II ini masih ada yang berpikir anggaran, karena manajer itu di bawah leader sedikit. Kalau eselon II itu harus berpikir bagaimana OPD- nya berperan dengan berinovasi untuk mengimplementasikan visi dan misi kepala daerah,” tandasnya.
Terakhir, sampainya, dirinya meminta agar pejabat eselon harus disiplin dan dapat bekerjasama dengan bawahannya.
Selaras dengan hal itu, Wakil Gubernur Rosjonsyah meminta para pejabat eselon dapat menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pimpinan daerah, untuk sama-sama saling bersinergi mewujudkan visi dan misi kepala daerah.
“Izin pak Gubenur, nanti saya akan turun ke OPD – OPD untuk memantau sekaligus berkenalan guna menyatukan persepsi kita di mana kita berpijak kedepannya nanti,” tutur Wagub Rosjonsyah.
Dirinya meminta agar semua jajarannya dapat melupakan masa lalu dan memulai babak baru di era kepimpimimpinnya bersama gubernur Rohidin.
Menurut mantan Bupati Lebong ini, untuk menjadi kepala dinas itu ada tujuh kreterianya, pertama loyalitas, kedua komitmen dalam bekerja, ketiga integritas, jujur dalam bekerja, keempat inovasi, kelima berkompetisi.
“Yang keenam bisa nyanyi dan yang ketujuh bisa ngaji. Kalau nyanyi nggak bisa ngaji nggak bisa untuk apa, saya mutasi nanti,” selorohnya. (R)
Discussion about this post