Bukittinggi — Pekerjaan wartawan dan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI), relatif sama, yakni “panggilan hati”, yang sering memperhatikan nasib orang lain daripada diri sendiri. Karena itu antara kedua lembaga dan personal juga memiliki rasa dan tanggungjawab yang sama, masyarakat dan kemanusiaan.
Ketika melakukan pertemuan dengan pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bukittinggi, ketua PMI Bukittinggi, H. Khairunas, mengakui banyak pihak yang menilai jabatan sebagai ketua lembaga dipimpinnya itu mendapat gaji atau imbalan .
“Bergabung dalam PMI merupakan panggilan hati, menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran semata-mata demi orang lain atau kemanusiaan,” tegas Khairunas.
Dalam melaksanakan program, tambah Khairunas, PMI tidak memandang batas wilayah administratif, namun melingkupi lintas-batas sesuai dengan panggilan kondisi yang terjadi di daerah sekitar Bukittinggi sampai ke luar daerah sekalipun.
Oleh sebab itu masyarakat perlu memahami tugas kemanusiaan yang disandang oleh PMI, tanpa mempersoalkan ke mana atau di mana seorang petugas melayani kebutuhan masyarakat.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang proses mendapatkan darah bagi pasien yang membutuhkan, Khairunas menegaskan , perolehan darah dari pendonor oleh PMI masih jauh dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan.
Karena itu ketua PMI Bukittinggi menghimbau warga atau lembaga seperti PWI memiliki rasa keterpanggilan untuk melibatkan sebanyak mungkin pendonor darah untuk memenuhi kebutuhan transfusi darah bagi pasien .
Tentang biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien dan keluarganya yang butuh darah, menurut Khairunas, sesuai ketentuan resmi sebesar Rp.360.000 tiap kantong untuk kebutuhan peralatan dan proses pengolahannya.
Melihat kondisi itu,ketua PWI Bukittinggi H. Anasrul, S.Sos, menyambut baik peluang melakukan kerjasama kemanusiaan seperti melakukan donor darah secara massal.
Program kerjasama itu diantaranya dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 ini yang sudah dimulai dengan gerakan peduli sosial untuk korban bencana alam yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini. (Pon)
Discussion about this post