Padang — Satu Pena Sumbar menggelar International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) selama lima hari yaitu 22-27 Februari 2023.
Rangkaian festival literasi berkelas internasional ini mulanya dibuka di Padang pada 22 Februari malam, dilanjutkan safari ke Kota Padang Panjang dan Bukittingi. Seusai di dua kota ini, puncak gelaran IMLF dipusatkan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri Regional di Baso, Agam.
IMLF didesain sangat ciamik. Ratusan karya sastrawan, budayawan, dan seniman berupa puisi, lukisan, musik, tari, teater dan beragam pertunjukan seni budaya lainnya dipamerkan di sini. Tak hanya dari Sumatera Barat dan provinsi tetangga, tapi juga karya-karya dari mancanegara seperti Malaysia, Brunei, India, Bangladesh, Argentina, Australia, hingga Russia ikut memeriahkan festival.
Tak hanya pameran puisi dan seni budaya, kegiatan ini juga diisi berbagai seminar literasi, diskusi panel, workshop bersama akademisi, fiolog, arsiparis, sejarawan, penulis, professional, dan pegiat literasi lainnya. Selain itu, ada pula kelas khusus literasi usia dini, bazaar buku murah, dan pameran UMKM lokal.
Hadir pada hari keempat IMLF, Sabtu (26/2/2023), Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy memberikan apresiasi pada semangat Komunitas Satu Pena yang begitu bersemangat meningkatkan literasi masyarakat Sumbar, dengan menghadirkan puluhan seniman dan ratusan karya dari berbagai negara. Terutama di era 4.0, menurutnya literasi tidak lagi hanya sekedar baca tulis, tapi sudah termanifestasi dalam beragam bentuk yang lebih luas.
“Ini yang kita butuhkan untuk menyongsong Indonesia emas 2045, peningkatan literasi yang baik itu literasi menulis, membaca, literasi digital dan sebagainya. Semangat kawan-kawan Satupena, kami optimis bisa meningkatkan tingkat literasi,” Kata Audy Joinaldy.
Sebelumnya, Ketua Panitia IMLF, Sastri Yunizarti Bakri menjelaskan IMLF juga didukung oleh Sumbar Talenta dan banyak pihak lainnya. Festival ini kata dia bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi yang semakin kompleks di era 4.0. Saling berbagi wawasan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman terkait dunia literasi dalam berbagai aspek pendidikan, kesenian, kebudayaan dan ekonomi kreatif. Serta mempromosikan dan mengenal lingkungan Minangkabau dan objek wisata Sumbar yang semakin berkembang ke internasional
“Target kita yaitu untuk menumbuhkembangkan kecakapan literasi dalam interaksi global menuju tatanan dunia baru yang telah menembus batas negara,” sebutnya.
Meski berorientasi global, Sastri mengatakan IMLF juga membahas tentang literasi budaya Minangkabau, dalam perspektif sejarah, sekarang dan akan datang. ***
Discussion about this post