Solok Selatan — PT Supreme Energy Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tahun ini kembali memberikan bantuan hewan kurban kepada masyarakat yang berada di sekitar perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi itu beroperasi.
Site Support Manager PT Supreme Energy Muara Laboh, Erwin Patrisa Floris di Padang Aro, Sabtu (7/6/2025) mengatakan pada Idul Adha tahun ini hewan kurban yang diserahkan sebanyak 20 ekor sapi jenis Simental dan dua ekor kambing Etawa.
Hewan kurban itu diserahkan kepada pengurus 20 masjid, mushala, pondok pesantren, serta panti asuhan yang berada di sekitar area operasi SEML.
“Bantuan ini merupakan CSR dan bantuan dari mitra kerja baik lokal maupun nasional,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa perusahaan terus berupaya agar program tahunan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Selain masjid yang berada di seputaran wilayah operasi, hewan kurban juga disalurkan ke pondok pesantren dan panti asuhan yang bertujuan untuk memperluas manfaat kurban, katanya.
Salah satu penerima bantuan hewan kurban PT SEML, yakni Pondok Pesantren Darusshaleh di Pekonina.
Kepala Pondok Pesantrean Darusshaleh Pekonina Tuti Lestari mengatakan bahwa bantuan hewan kurban dari Supreme Energy Muara Laboh kali merupakan tahun kedua.
“Alhamdulillah, untuk kali ini sapinya lebih besar. Manfaatnya juga lebih besar bagi kami,” ujarnya.
Ia menyebutkan, hewan kurban bantuan SEML untuk memenuhi kebutuhan santri yang ada di ponpes tersebut. Saat ini lebih 100 santri menimba ilmu di ponpes tersebut.
Darusshaleh saat ini juga telah memiliki panti asuhan yang mana sejak Agustus 2024 telah memiliki izin.
Sebanyak 52 anak panti asuhan bersekolah di Ponpes Darusshaleh.
“Ini menjadi pencerahan bagi kami bahwa Darusshaleh yang berada di dekat Supreme juga dilirik untuk mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa SEML sebelumnya juga telah memberikan bantuan kepada Ponpes Darusshaleh.
“Semoga ke depannya lebih memberikan manfaat bagi santri yang ada di Ponpes ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Darusshaleh berencana memisahkan panti asuhan dengan pondok pesatren.
“Tanah sudah ada yang mewakafkan. Saat ini tengah dilakukan pemecahan sertifikat,” ujarnya. (Joko)
Discussion about this post