DHARMASRAYA, R. INVESTIGASI — Pekerjaan proyek pelebaran jalinsum Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Sembilan Koto Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya terkesan asal jadi.
Pasalnya demi untuk mengumbar waktu di saat hari hujan pengamparan aspal selalu dilakukan oleh kontraktor pelaksana. Proyek pekerjaan pelebaran jalan ini di bawah kepengawasan Balai pelaksanaan jalan Nasional III Sumatera, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera Barat, dengan nomor kontrak KU.0808/KTR.04.PPK-2-2-PJN II/VII/2019. Tertanggal 1 Juli 2019. Dengan waktu pelaksana 240 hari kelender. Tahun anggaran 2019.
Proyek dengan nilai Rp. 24.301.882.000 (dua puluh empat meliar tiga ratus satu juta delapan ratus delapan puluh dua ribu rupiah), dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Putera Ciptakreasi Pratama dengan konsultan pengawas PT. Puri Dimensi terkesan asal jadi.
Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Punjung, An mengatakan ke media ini Sabtu (28/3), berkisar jam 16.00 Wib mengatakan, “Kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek pelebaran jalan yang di Pulau Punjung ini, di saat hujan turun pengerjaan pengaspalannya selalu di kerjakan. Mirisnya kondisi air yang tergenang tidak dikompresornya dulu. Yang mengerjakannya saya lihat PT MKS kok tidak dapat teguran dari pengawasnya, ya? Tanya dia.
Seharusnya, An mejelaskan, pengamparan aspal di saat hari hujan itu sudah jelas airnya tergenang, dihentikan dulu menunggu hujan reda. “Kalau pengaspalannya lanjut dikerjakan seharusnyanya ditunggu dulu hujan berhenti dan air yang tergenang itu seharusnya dikompresor dulu biar cepat kering. Tapi faktanya aspalnya di dihampar di atas genangan air,” sebut An.
Sementara Suparman kontraktor pelaksana dihubungi via ponselnya mengatakan pekerjaan pelebaran jalan di Pulau itu mendapat penambahan waktu sembilan puluh hari. “Dikarenakan saya tidak punya AMP saya membeli aspal sama pak Mail, langsung dihamparkannya. Apabila benar pemasangan aspalnya di hari hujan nanti saya telepon pengawasnya. Sebab saya lagi di Padang,” singkatnya.
Terpisah dihubungi wartawan, Eko kepala lapangan PT MKS saat dihubungi mengatakan dirinya lagi di Pekanbaru, Riau. “Saya lagi di Pekanbaru pak. Bapak langsung saja tegur pelaksananya di lapangan apabila benar melakukan pengaspalan di hari hujan. Kami hanya karena Bupati Dharmasraya memohon minta tolong menyelesaikan pekerjaan proyek pelebaran jalan yang di Pulau itu,” soraknya Eko. (Ardi viliank)
Discussion about this post