SAWAHLUNTO,RI – Miris melihat Dam penahan proyek rehabilitasi atau rekonstruksi pascabencana dengan sheet pile/retaining wall di Tansi Gunung , Kelurahan Durian I, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto yang dikerjakan rekanan PT Agha Rafan Hidayat sudah rebah disebabkan karena sambungan las penahan dinding ini sudah lepas dandiduga kondisi tanah yang terus bergerak.
Pasalnya, proyek bernomor kontrak : 360/03.a.03/PPK-RR/BKPPBD/SWL-2017 tertanggal 3 maret 2017 diawasi konsultan CV Bina Citra Consultant tersebut berdampak retakan hebat dirumah warga RT 1 RW 1 Tangsi Gunung Durian I kecamatan Barangin terlebih sampai kini kondisi jalan menuju kawasan serta rumah milik Nurmaiti (63) yang sangat memprihatinkan pasca pelaksanaan paket proyek dengan nilai Rp.5.928.242.000 itu dan kecemasan ini semakin kuat disaat kondisi cuaca penghujan.
“Sebelumnya pernah sambungan besi penahan serta beberapa bagian lantai serta bangunan yang retak diperperbaiki, namun setelah hujan lebat Desember lalu makin condong dan hampir rebah,” ungkap Nurmaiti warga yang berdomisili di kawasan tersebut
Dia juga mengeluhkan kondisi
jalan yang sangat memprihatinkan pascapelaksanaan proyek tersebut. “Lihat
saja kondisi dinding penahannya sudah condong ke jalan. Dan
pelataran rumah ikut turun dan retak. Dan jalan besar yang ada dibawah rumah
ini sudah retak dan turun “ sebut Nurmaiti mengeluh.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesbang Penanggulangan Bencana Daerah kota Sawahlunto Adri Yusman, tak dapat berkomentar banyak terkait kondisi tersebut. “Kalau diberikan bantuan untuk memperbaiki rumah milik Nurmaiti itu juga tak mungkin, akan sia-sia saja memperbaiki rumah tersebut. Karna kondisi tanah yang sangat labil, serta pondasinya tidak kokoh lagi,” tukasnya.
Terkait upaya perbaikan Dam penahan proyek rehabilitasi atau rekonstruksi pascabencana dengan sheet pile/retaining wall di Tansi Gunung yang mulai merengkahkan ruas jalan akibat sheet pile/retaining wall terjungkal. Kabid Bina Marga dinas PU PU kota Sawahlunto Maizir Selasa (24/9) menyatakan tak mau ambil resiko karna sebelumnya pekerjaan ini pernah dalam pengawasan dan pantauan pihak berwajib.
“ disamping anggaran pada tahun ini tak memungkinkan untuk memperbaiki, pekerjaan ini juga sedang menjadi bahan penyelidikan pihak berwajib dan tak mungkinlah dilakukan pekerjaan. Ini, tak baik dan juga belum ada dapat izinnya” pungkasnya. (Inv.02)
Discussion about this post