PEKANBARU – Kota Sawahlunto ikut berpartisipasi dalam ajang ‘Pekanbaru Bandaraya Melayu 2021’, yang digelar 03 – 07 Maret 2021 di Mall Pekanbaru. Melalui keikutsertaan dalam ajang itu, merupakan salah satu media untuk mempromosikan wisata Sawahlunto kepada publik, terkhusus di Provinsi Riau.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto, Nova Erizon, menyebutkan bahwa dalam mengikuti ajang ‘Pekanbaru Bandaraya Melayu’ itu, Kota Sawahlunto berpromosi melalui media stand pameran dan keikutsertaan Walikota Sawahlunto sebagai pembicara dalam talkshow pariwisata.
“Ini peluang yang sangat bagus bagi kita dalam mempromosikan wisata Kota Sawahlunto. Pengunjung Iven Pekanbaru Bandaraya Melayu ini kan ramai sekali. Termasuk juga ada para stake holders (pemangku kebijakan) dan calon – calon investor yang datang. Ini yang menjadi harapan kita, pariwisata Sawahlunto terekspose dan menarik perhatian orang untuk datang, terutama sekarang yang dari Provinsi Riau ini,” sebut Nova Erizon.
Ditambahkan Nova, banyak perantau Sawahlunto di Pekanbaru yang juga ikut berkontribusi dengan datang melakukan sejumlah kegiatan yang mendukung pameran pariwisata Sawahlunto di Mall Pekanbaru itu.
Sementara, Walikota Sawahlunto Deri Asta yang menjadi pembicara dalam Talkshow Pariwisata Sawahlunto yang masuk dalam satu rangkaian acara unggulan di ‘Pekanbaru Bandaraya Melayu 2021’ itu mengatakan, Sawahlunto menyimpan kekayaan wisata alam, sejarah dan budaya yang sangat penting untuk dikunjungi.
“Boleh dikata, wisata yang kami tawarkan itu termasuk komplit. Untuk wisata alam ada, wisata sejarah ada, wisata budaya ada, wisata kuliner ada, wisata religi pun juga ada. Jika ingin datang untuk rekreasi/bersantai saja, tepat sekali datang ke Sawahlunto. Sementara jika ingin datang untuk belajar, maka juga tepat sekali datang ke Sawahlunto,” ujar Walikota Deri Asta.
Untuk saat ini, disampaikan Walikota Deri Asta dengan tengah trend – nya destinasi wisata berbasis Geopark, Sawahlunto juga memiliki kawasan Geopark.
“Geopark kita itu terdiri dari sejumlah geosite, yang sudah terkenal dan telah dikunjungi ramai wisatawan adalah Batu Runcing di Silungkang. Di sana selain menjadi tempat menikmati pesona puncak batu karang yang berusia ratusan juta tahun, juga menjadi lokasi banyak acara – acara yang dikolaborasikan dengan pariwisata,” ungkap Walikota Deri Asta.
Terkait wisata Geopark Sawahlunto ini, lebih lanjut ditambahkan oleh Kepala Disparpora, Nova Erizon, bahwa geosite yang ada di Sawahlunto saat ini ada 50 buah, yang terdiri dari batu karang, lubang tambang, bukit, goa dan lainnya. (Humas)
Discussion about this post