Agam — Program kerja yang dituangkan pasangan calon (paslon) Bupati/Wakil Bupati Agam Benni Warlis-Muhammad Iqbal dalam visi dan misi khusus bidang pertanian, terutama menaikan alokasi anggaran pada APBD menjadi minimal 10 persen, merupakan awal dari pancaran sinar kehidupan para petani menjadi lebih baik.
Sebagai negara agraris, termasuk kabupaten Agam, menurut ketua Kelompok Tani (Keltan) Balai Bamba, Biaro, Drs. Mulachyar Dt. Sinaro, bagaimana kondisi kesejahteraan petani akan memberikan gambar kemajuan suatu negara atau daerah.
“Petani yang sejahtera disuatu negara atau daerah agraris, akan memberikan gambaran pemerintahannya berjalan sukses,” ulas mantan pejabat yang juga wakil ketua KAN Nagari Baru Palano, Sungaipua ini.
Kenyataan saat ini, tukas Dt. Sinaro, petani menjerit. Harga faktor produksi, seperti pupuk yang ditentukan pemerintah harga eceran tertinggi (Het)nya Rp. 115.000/karung, dibeli petani menjadi Rp. 150.000/karung.” Permainan tengkulak/pedagang atau kontrol pemerintah kurang?” tanya Mulachyar.
Begitu juga dengan bahan produksi seperti bibit atau pestisida, para petani sangat sering bahkan selalu membeli jauh di atas HET. “Petani selalu berada pada posisi lemah, bahkan bisa disebut selalu jadi objek bagi oedagang kebutuhan alat pertanian,” tukas Mulachyar.
Di lapangan peranan PPLpun dinilai ketua Keltan Balai Bamba belum maksimal, menyebabkan para petani tidak mendapat pendampingan sebagaima mestinya. Sehingga petani pun tidak memperoleh pelayanan yang baik.
Di sisi lain disebutkan, pemerintah memang sudah sepatutnya melakukan hilirisasi di bidang pertanian. Saat harga produksi pertanian “jatuh”, pemerintah daerah khususnya bisa melakukan “intervensi” apakah dengan membeli hasil bumi petani atau mengolahnya menjadi bahan yang bisa menaikan harga.
“Misalnya ketika harga tomat jatuh yang menyebabkan kerugian petani, dengan diolah jadi saus, tentu harga bisa lebih baik,” tambah Dt. Sinaro menambahkan.
Dengan dinaikannya anggaran bidang pettanian, ketua Keltan Balai Bamba, peluang menciptakan Swasembada Pangan di kabupaten Agam bisa terwujud. Kondisi yang pernah terjadi di era Orde Baru. Keberadaan ini akan berpengaruh secara global.
Bila sudah terwujud Swasembada Pangan, Dt. Sinaro menyebutkan, para petani Agam menjadi makmur dan pemerintah bisa dikategorikan sukses. “Ini menjadi harapan besar bagi petani Agam kepada paslon nomor urut 2 Benni-Iqbal,” tegas Mulachyar Dt. Sinaro. (Pon)
Discussion about this post