Kota Solok – Penurunan angka kemiskinan menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota Solok. Sejumlah program strategis disiapkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dari data Badan Pusat Statistik Kota Solok, angka kemiskinan di Kota Solok mencapai 2,31 ribu atau 3,12 persen. Jumlah itu naik dibanding tahun sebelumnya, dimana angka kemiskinan hanya 1,99 ribu atau 2,77 Persen.
Menurut Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar, pengentasan angka kemiskinan harus berkesinambungan dan melibatkan seluruh komponen. Tidak hanya pemko, tapi juga Baznas, Bulog, dan instansi lainnya.
“Seluruh anggota tim untuk segera melakukan percepatan dalam pengentasan kemiskinan. Tupoksinya harus jelas, siapa yang menangani harus jelas. Intervensi OPD juga harus dilakukan, kita harus gotong royong,” tegas Wali Kota Solok, Jumat (10/2/2023).
Menurut Zul ELfian, peningkatan angka pendapatan menjadi langkah dalam menekan angka kemiskinan. Rata-rata, kalangan masyarakat yang tergolong miskin karena rendahnya angka pendapatan per kapita.
Ia mengingatkan, tim dan stakeholder terkait tidak hanya menggelar kegiatan seremonial saja. Tapi, tegasnya, harus ada program kongkrit dan action yang jelas dan berkelanjutan. Tidak kegiatan insidental semata.
Dalam waktu dekat, sebut Zul Elfian, bakal disalurkan 30 kg beras per KK untuk masyarakat kategori termiskin dengan jumlah 359 KK. Pemberian bantuan berdasarkan data data P3KE Desil I. Penyaluran bantuan memprioritaskan 180 KK yang masuk Kategori Kemiskinan Ekstrim.
“Tolong Awasi agar bantuan ini harus tepat sasaran seperti data yang ada. Bantuan ini untuk masyarakat tergolong termiskin dan kemiskinan ekstrim,” tegasnya.
“Nanti kita juga akan berkolaborasi dengan Baznas Kota Solok yang akan memberikan bantuan untuk masyarakat miskin lebih kurang 265 KK dari Baznas tahun 2023 ini,” terang Wako. (**)
Discussion about this post