Padang — Keluarga memiliki peran besar dalam kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapat perlindungan dan hak kesehatannya. Orangtua di rumah harus menjadi teladan utama anak dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain memberikan ASI ekslusif, menuntaskan imunisasi yang telah diberikan gratis oleh pemerintah hingga memperhatikan nutrisi anak.
Demikian disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahim dan Temu Ramah Insan Kesehatan Sumbar, dengan tema ‘Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku’ di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Sumbar, Jl. Perintis Kemerdekaan, Padang, Minggu (13/11/2022) pagi.
Kegiatan yang dihadiri oleh insan kesehatan dari instansi terkait, rumah sakit pusat dan daerah serta perguruan tinggi ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 dan juga diperingati sebagai Hari Penumonia Sedunia.
Kasus Penumonia ini mendapat sorotan khusus dari gubernur. Mengingat Pneumonia merupakan penyebab kematian pertama pada bayi dan balita di Indonesia. Untuk itu, peringatan HKN ini menurut gubernur juga sebagai momentum untuk kembali mengingatkan upaya pencegahan dan menghindari penumonia pada anak.
“Pe-eR kita untuk kesehatan ini sangat banyak. Salah satunya Penumonia yang telah renggut nyawa 2,5 juta jiwa di tahun 2019, dan setiap tahun terus meningkat. Angka ini lebih besar dari covid. Setiap menit 2 anak meninggal di dunia. Ini kerja berat. Karena itu kita harus berikan perhatian pada kesehatan anak. Anak adalah calon pemimpin bangsa. Biasakan pola hidup sehat di rumah tangga. Jangan lagi merokok di depan anak atau di rumah,” kata gubernur.
Selain dari sisi partisipasi masyarakat secara langsung, lanjut gubernur, dalam penanggulangan kematian penumonia pada anak serta berbagai penyakit lainnya, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Kesehatan terus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada balita.
Yang terbaru menurut gubernur adalah dicanangkannya Puskesmas Prima di setiap nagari dan desa di Sumbar. Melalui Puskesmas Prima terintegrasi akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di nagari akan mempercepat penurunan stunting hingga deteksi dini penumonia dan penyakit lainnya.
“Kesehatan faktor penting. Tak mungkin akan menghadirkan bangsa yang berkualitas jika tak serius mengurus kesehatan. Karena itu butuh dukungan banyak pihak, terutama dukungan anggaran dari legislatif dan termasuk juga optimalisasi dana desa bisa digunakan untuk peningkatan kesehatan anak-anak di nagari,” harap Buya Mahyeldi.
Oleh sebab itu, gubernur instruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Sumbar untuk terus secara berkesinambungan menggiatkan Germas. Tidak hanya seremonial semata namun harus aplikatif dalam keseharian. Khususnya melalui potensi 123 ribu lebih tenaga kesehatan Sumbar. Masing-masing nakes diminta menyampaikan pesan germas pada satu orang setiap harinya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Lila Yanwar, salah satu tujuan kegiatan silaturahmi dan temu ramah insan kesehatan ini dalam rangka konsolidasi mengingat banyaknya berbagai persoalan kesehatan, khususnya dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan publik.
“Kegiatan ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional Ke 58. Lebih dari itu, banyak pe-er kesehatan di nasional hingga daerah. Butuh dukungan banyak pihak. Karena itu kami terus menghimbai, walau pandemi sudah lewat, tapi tetaplah menerapkan pola hidup sehat,” sebut Lila.
Rangkaian peringatan HKN juga digelar diantaranya seminar kesehatan, lomba-lomba, jalan santai, donor darah, serta upacara peringatan HKN dan Rakorkesda.
Turut hadir dalam kegiatan yang dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa kedokteran dan ASN Dinkes Sumbar tersebut, Anggota DPRD Sumbar, Rektor Universitas Andalas, Direktur RSUP M Djamil, Pimpinan RS. Unand, Kepala RSUD se-Sumbar, Kadinkes se-Sumbar, Kakanwil Kumham Sumbar, kepala OPD lingkup Pemprov Sumbar. Perwakilan Forkopimda. Dan Kepala BPOM.(doa/MMC)
Discussion about this post