Padang Pariaman — Pondok Pesantren Nurul Yaqin Jabal Fiil, Guguk Gajah Toboh Mandahiling Nagari Balah Air Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Provinsi Sumatera Barat, minim di sarana prasarana. Tetapi berprestasi di arena.
Demikian disampaikan Pimpin Pondok M. Nasri Tuanku Sutan, dalam wawancara khusus di ruang kerjanya, Rabu (22/7/2020).
Dijelaskan Tuanku Nasri, Ponpes Nurul Yaqin Jabal Fiil ini didirikan pada awal Tahun 2017 dengan jumlah santri awal 10 orang. Kemudian baru saja dibuka beberapa bulan santri bertambah menjadi 23 orang.
Pada tahun 2018, santri mendaftar bertambah lagi menjadi 50 orang. Pada tahun ajaran 2019 santri mendaftar meningkat menjadi 73 orang. Kini pada tahun 2020 santri sudah terdaftar 120 orang dengan guru bantu 6 orang dan Pimpinan Tuanku Nasri dibantu oleh isterinya.
Disampaikan Tuanku Nasri, santri yang mendaftar ke Pondok Pesantren Nurul Yaqin Jabal Fiil, bukan dari warga sekitar saja. Tetai datang dari berbagai Provinsi di Indonesia, seperti Riau, Jambi, Bengkulu, Taluk Kuantan dan Kepri.
Selain itu yang dari kabupaten/kota di Sumatera Barat, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang, Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut sang juara pembaca kitab kuning tingkat Nasional ini, mengatakan belajar di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Jabal Fiil, tidak dengan fasilitas yang lengkap, tetapi hanya memakai sarana dan prasarana seadanya. Pasalnya, pesantren ini didirikan untuk menjadikan manusia paham dan kenal dengan ajaran agama Islam.
Lebih jauh disampaikan Tuanku Nasri pendirian pondok ini diawal dengan sarana dan prasarana seadanya, yang ada satu buah mushalla dan ruangan asarama dengan bangunan seadanya juga, bahkan ukurannya juga termasuk kecil.
“Namun demikian, Alhamdulillah, santri betah belajar dan orang tua nyaman menyerahkan anaknya untk beajar. Bagi saya sebagai pimpinan, kalau mau mengikuti peraturan pondok diterima kalau tidak silahkan saja pindah tempat lain,” ujar mantan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Mangur Nagari Batu Kalang ini.
Kata Tuanku Nasri sekarang sedang dibangun ruang kelas permanen 4 lokal berlantai 2 dan kondisinya baru 30 parsen sudah menghabiskan biaya Rp. 250 juta yang berasal dari swadaya masyarakat murni, baik yang ada di perantauan ataupun yang berdomisi di kampung.
Direncanakan sampai selesai bangunan permanen ini akan menelan biaya sampai Rp. 750 juta. Pondok Pesantren Nurul Yaqin Jabal Fiil ini, mengajarkan dua program yaitu kitab gundul dan hafizd Al-Qur’an.
Santri yang bisa belajar kitab kuning atau kitab gundul, yaitu santri yang sudah pasih bacaan Al-Qur’an dan paham terhadap ilmu tajwid sertan makhraj huruf dan baru bisa ditingkat belajar hafil Al-Qur’an.
“Sebelum mengerti ilmu tajwid dan paham dengan makhraj huruf, belum bisa mengikuti program hafalan Al-Qur’an tersebut. Begitu juga dengan program kitab kuning. Apabila bacaan Al-Qur’an belum duduk jangan harap bisa ikut belajar kitab kuning,” tutur anak buya Tuanku Sutan Abu Sani penceramah kondang untuk tingkat Sumatera Barat.
Terakhir Tuanku Sutan Nasri menghimbau kaum muslimin dan muslimat, teruatama warga Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, bagi yang sudah menjadi hartawan, agar dapat menyisihkan sebahagian dari infak, sedekah dan zakatnya, untuk lenajutan pembangunan Ponpes Nurul Yaqin Jabal Fiil ini.
Pondok Pesantren Nurul Yaqin jabal Fiil ini didirikan di atas tanah wakaf kaum Tuanku Nasri seluas 1 hektar. “Kita yakin dan haqqul yaqin, Allah SWT akan membukakan pintu hidayah kepada orang yang dikehendaki-Nya,” ulas Tuanku Nasri lagi.
Santri Ponpes Nurul Yaqin Jabal Fiil, sudah pernah juara tingkat Sumatera Barat, cabang Hafalam 5 juz dan membaca kitab kuning. Bahkan salah seorang diantaranya sedang megikuti seleksi untuk tingkat Nasional.
Pondok Pesantren Nurul Yaqin Jabal Fiil telah berada di bawah naungan Yayasan dan berbadan hukum Kemenkum HAM RI. Berindak selaku Ketua Yayasan Jonifriadi. Sekretaris Fitri Anjar, S.Pd.I dan Khusri selaku Bendahara. (aa)
Discussion about this post