Reportaseinvestigasi. com. Sabtu (2/08/2025), suasana hangat menyelimuti Ballroom Hotel Horison, Jl. Ciledug Raya. Ruangan yang biasanya sunyi berubah semarak oleh hadirnya lebih dari seratus peserta dari berbagai unsur: Polri, TNI, pemerintah kecamatan, tokoh masyarakat, hingga para pemuda. Mereka hadir dalam sebuah agenda penting dan bersejarah, pelantikan Satgas Anti Tawuran wilayah hukum Polsek Ciledug.
Acara ini dipimpin langsung oleh Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Dr. Raden Muhammad Jauhari, S.H., S.I.K., M.Si., serta turut dihadiri oleh jajaran pejabat utama Polres, Danramil Ciledug Mayor Arh Samsuri, serta para camat dari wilayah Ciledug, Larangan, dan Karang Tengah. Rangkaian kegiatan berlangsung tertib dan penuh khidmat, dimulai dengan lagu Indonesia Raya dan doa bersama.
Dalam pemaparannya, Kapolsek Ciledug Kompol R.A. Dalby, S.Pd., M.H. menjelaskan bahwa kehadiran Satgas ini adalah bagian dari respon cepat dan konkret atas maraknya konflik remaja yang mengarah pada tawuran.
“Kami harap Satgas ini jadi garda depan deteksi dini dan pencegahan tawuran yang kerap mengancam anak-anak kita,”
ujar Mayor Arh Samsuri dalam sambutannya yang menekankan pentingnya keterlibatan semua unsur masyarakat.
Dari sisi pemerintahan, apresiasi turut disampaikan oleh Camat Ciledug, H. Ayi Nuryadin, yang melihat program ini sebagai bentuk kepemimpinan yang inovatif.
“Kapolsek punya ide luar biasa. Tawuran bukan hanya antar pelajar, tapi bisa melibatkan ormas dan masyarakat,”
kata beliau, sembari menyatakan dukungan penuh terhadap keberadaan Satgas di tengah lingkungan.
Sementara itu, dalam pidato utamanya, Kapolres Metro Tangerang Kota menyoroti kondisi darurat yang sedang dihadapi masyarakat. Menurutnya, upaya pencegahan tidak bisa menunggu.
“Selama dua minggu saya menjabat saja, sudah terjadi aksi tawuran antar kelompok dan sudah ada korban. Anak-anak di bawah umur. Ini harus dihentikan!”
tegas Kombes Pol Jauhari, dengan nada prihatin sekaligus tegas.
Ia juga menyampaikan peringatan serius terkait peran aparat keamanan di tengah masyarakat.
“Kalau Polri tidak hadir di tengah masyarakat, jangan salahkan kalau penegakan hukum dilakukan oleh pihak yang tak punya kewenangan. Itu berbahaya,”
ucapnya, sambil menggarisbawahi bahwa Satgas ini adalah ujung tombak pencegahan kekerasan sosial.
Sebagai bentuk penghargaan, Kapolres mengapresiasi langkah kreatif Polsek Ciledug dalam membangun model penanganan berbasis komunitas.
“Ini pertama kalinya. Langkah Kapolsek harus jadi inspirasi bagi Polsek lain. Hal baik seperti ini harus ditularkan!”
tambahnya di akhir sambutan.
Puncak acara ditandai dengan pelantikan resmi anggota Satgas oleh Kapolres, disusul dengan lantunan lagu “Padamu Negeri” sebagai simbol komitmen bersama menjaga keamanan wilayah.
Satgas Anti Tawuran ini tidak hanya mengedepankan penindakan, tetapi lebih pada pencegahan, pendampingan, dan kolaborasi antara aparat dan warga. Sinergi antara kepolisian, TNI, pemerintah, dan masyarakat diyakini mampu menciptakan ruang yang aman dan kondusif bagi generasi muda di wilayah hukum Polsek Ciledug.
Red/amr
Discussion about this post