Oleh Syafri Piliang
Wartawan Muda
Dharmasraya – Derap langkah itu tak lebih dari kaki-kaki mungil, namun bunyinya agak menggema seperti dentum genderang semangat. Di halaman Kantor Bupati Dharmasraya, Provinsi Sumbar Kamis (28/8/2025) siang.
Sebanyak 31 orang anak usia dini berseragam rapi menampilkan atraksi Peraturan Baris Berbaris (PBB). Bukan tentara, bukan polisi, tapi mereka adalah Polisi Cilik (Pocil) Dharmasraya, yang tengah memahat mimpi besar di tubuh kecil mereka.
Di bawah terik matahari siang, pandangan para pejabat daerah tertuju pada satu titik, barisan bocah-bocah SD IT Andalas Cendikia yang bergerak dengan disiplin nyaris tanpa cela.
Wakil Bupati Leli Arni didampingi kadis pendidikan Bobby perdana Riza , hingga
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra, Irwan Zambrud, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Yefrinaldi, Kepala Dinas Perhubungan, Catur Ebyandri Mushendea, serta sejumlaj Kabag di Lingkungan Sekretariat Daerah.
Pejabat pemerintahan tersebut menyaksikan adengan pocil dengan raut wajah sumringah. Ada rasa bangga yang diam – diam menyelinap. Karena daerah ini punya generasi yang bisa melangkah tegak.
Pocil Dharmasraya baru lahir tahun lalu, hasil inisiatif Kasatlantas Polres Dharmasraya, AKP Zamrinaldi, bersama Kepala Sekolah Epi Setiawati. Namun usia muda bukanlah penghalang.
Justru dalam waktu singkat, mereka sudah melahirkan prestasi. Farel, bocah kelas V yang didapuk sebagai Danton, bahkan dinobatkan Kapolda Sumbar sebagai Danton Pocil Terbaik 2024.Tegas, jelas, dan penuh wibawa dan sikap kepemimpinan yang jarang hadir di tubuh sekecil itu.
Kini, barisan Pocil itu tengah bersiap menuju panggung lebih besar yakni lomba PBB Pocil untuk tingkat Provinsi Sumatera Barat. Mereka digembleng tanpa henti oleh Aipda Rio Satria selaku Kanit Kamsel Satlantas Polres Dharmasraya
bersama pelatih formasi Beni, Mufid, dan Ipeh. Gerak kaki dilatih hingga serempak, suara komando diasah hingga bergetar. Disiplin ditanam, tanggung jawab dipupuk.
Namun di balik semua itu, ada hal yang lebih berharga ketimbang sekadar piala yaitu keberanian untuk percaya bahwa anak-anak Dharmasraya bisa berdiri sejajar dengan kabupaten/ kota lain yang berada di Sumbar.
Sementara Pemerintah Kabupaten juga tak tinggal diam. Dukungan moral maupun logistik digelontorkan lewat Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan. Seolah ingin berkata bahwa perjalanan anak-anak ini bukan sekadar urusan lomba, tapi merupakan cermin harapan untuk belajar disiplin, kebersamaan serta kerja keras sejak usia dini.
“Mohon doa masyarakat, agar Pocil Dharmasraya bisa mengharumkan nama daerah,” ungkap tim pembina.
Barisan kecil itu memang belum tentu pulang membawa trofi. Namun, jika kelak langkah kaki mereka mampu mengetuk kesadaran banyak orang bahwa kedisiplinan bisa tumbuh sejak dari bangku sekolah dasar, bukankah itu sudah sebuah kemenangan.***
Discussion about this post