Bukittinggi — Selain melaksanakan tugas kemanusiaan ketika terjadi bencana alam, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bukittinggi di saat pandemi Covid 19 ini, juga ikut memberikan sosialisasi tentang virus Corona dan menghindarinya dengan menerapkan protokol kesehatan serta melakukan tes Rapid Antigen untuk masyarakat termasuk pendidik dan santri di pondok pesantren.
Ketua PMI Cabang Bukittinggi, H.Chairunnas kepada Reportaseinvestigasi menjelaskan, melihat pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung setahun lebih, pengurus dan relawan organisasi kemanusiaan ini memandang perlu mengambil peran untuk mencegah penularannya.
Langkah yang telah dilakukan PMI Bukittinggi, tambah Chairunas, adalah memberikan dukungan kepada pemerintah daerah,masyarakat dan lembaga pendidikan untuk membantu mengevakuasi warga yang terkonfirmasi positif Covid 29 ke rumah sakit dan melakukan sosialisasi bagaimana menerapkan protokol kesehatan.
Jeguatan lain yang dilakukan beberapa waktu lalu, tambah Chairunas, memberikan sosialisasi dan pendidikan tentang 3 dan 5 M kepada para pendidik dan santri di ponpes Madrasah Sumatra Thawalib, Banuhampu, Agam berikut melakukan tes Swab Antigen Gen kepada mereka .
“Karena kita sudah cukup intens membantu evakuasi dan memberikan sosialisasi tentang Prokes berikut 3 M dan 5 M, maka sebelum Swab dilakukan untuk sekitar 560 orang pendidik dan santri di ponpes tersebut”, jelas ketua PMI Bukittinggi .
Kegiatan sesuai permintaan Pondok Pesantren tersebut yang mensyaratkan bagi semua pendidik dan santri untuk melakukan tes Swab Antigen sebelum dimulai proses pembelajaran kembali setelah libur lebaran Idul Fitri lalu”,
Ketua PMI Cabang Bukittinggi mengaku tertarik dan terpanggil untuk melakukan jegiatan di lembaga pendidikan karena peranannya memberikan pengetahuan sekaligus diharapkan mampu menjadi sebuah kebiasaan baru untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19.
“Kita berharap lembaga pendidikan khususnya pondok pesantren mampu menjadi garda terdepan untuk menerangi Covid 19 dan membudayakan pola kebiasaan hidup baru bagi diri mereka keluarga dan masyarakat”, demikian Chairunas. (Pon)
Discussion about this post