Menengarai pasca-beredarnya berita hoaks di jejaring media sosial Facebook yang ditulis oleh akun anonim Andy Novaldi, dengan sporadis menyerang media ini melalui argument tendensius, yang dirilis pada Selasa tengah malam atau Rabu dini hari (7/1/2018), perihal konten berita yang diorbitkan media reportaseinvestigasi.com berjudul ”Isu Dermaga Apung Pulau Tangah GEMA, Blunder”, mendapat ancaman serius.
PARIAMAN, REPINVESCOM
Rencananya, Pimpinan Redaksi, media siber Reportase Investigasi, Ikhlas Darma M, S.Kom bersama dengan tim Dewan Penasehat, Zulbahri, SH pada Kamis ini (18/1/2018) akan menggelar rapat pimpinan, sebelum nantinya dilimpahkan kepada aparat penegak hukum.
Pasalnya, akun Facebook Andy Novaldi yang belakangan diketahui bodong ini menulis pernyataan sikap tanpa dasar karena kekeliruannya menafsirkan framing media terkait pemberitaan tersebut. Tak hanya itu, analogi yang dipaparkan akun bodong ini mengenai legitimasi karya media dituding membuat “opini-opini sampah dan hoaks”. Bahkan parahnya, fitnah disertai ujaran kebencian yang ditujukan terhadap media akibat kebodohan pemilik akun ini pun berulang-ulang kali menyatakan legalitas “media abal-abal” dan ” berita asal-asal”.
Dewan Penasehat media, Zulbahri, SH, yang diminta tanggapannya mendukung langkah tegas tim dalam menindak oknum admin dari akun Facebook Andy Novaldi. “Ini masalah serius. Tidak bisa dibiarkan, akun bodong seperti ini dan dalam konteks Pilkada sekarang memang lagi trend bersiliweran. Kemungkinan besar ada dugaan akun-akun tersebut adminnya adalah tim paslon, bisa jadi relawan, simpatisan, partisan, kader partai pendukung calon atau banyak lainnya. Cara-cara yang tidak etis ini melemparkan berita-berita hoaks yang sifatnya menyerang dengan fitnah tanpa bukti dan sadar kalau itu adalah suatu kebohongan. Akan kita tindak, apalagi itu menyangkut nama besar media,” tegas pengacara kondang ini.
Dalam kesempatan yang sama, senada dengan Zulbahri, Pimpinan Redaksi media, IDM, juga telah menyiapkan sejumlah langkah bersama dengan tim Dewan Penasehat, “Jelas kita akan mengambil langkah preventif lebih dulu, agar hal ini tidak terulang kembali. Kamis (18/1) kita rapat pimpinan membahas ini dengan tim Dewan Penasehat dulu. Sebelum mengambil sikap tegas yang pastinya akan melaporkan ke penegak hukum, sekaligus memantau gerak-gerik pergerakan akun bodong ini, seluruh petunjuk screnshoot gambar pergambar dari pergerakan-pergerakan yang dilancarkan akun ini telah kami tangkap,” ungkap IDM.
Argumentasi yang dimuntahkan akun bodong ini dinilai IDM merupakan manuver tergoblok yang pernah ada dalam panggung politik Pilkada. Sebab, aura yang diserap IDM menganalisa paparan akun Facebook Andy Novaldi serta komentar-komentar yang diikuti, diduga kuat adminnya merupakan seorang paslon yang ikut berkompetisi.
“Saya rasa ini manuver bodoh dari seseorang paslon yang otaknya memang jenius. Bukti lainnya sebagai indikator, akun ini begitu gapahnya menafsirkan bantahan demi bantahan yang dia tulis. Seakan-akan si admin adalah pelaku mengetahui seluruh seluk beluk pokok bahasan yang menjadi isi substansi dari topic pemberitaan itu,” terang IDM mengamati postingan akun yang sudah melakukan sebanyak 8 kali riwayat penyuntingan.
Wajar, sebab mengamati analisa-analisa yang digemakan akun tersebut seolah-olah mengetahui persis rangkaian-rangkaian fakta dan referensi yang sebenarnya terjadi. Tak lupa, IDM menganulir seluruh tuduhan yang telah memfitnah media ini dengan ujaran kebencian.
“Kami memiliki motto “Kritis Mengkritisi | Tajam, Aktual, Lugas, Berimbang dan Terpercaya”. Di laman “Box Redaksi”, “About Us” media ini telah dijelaskan seluruhnya tentang media. Kami rasa itu juga jawabannya. Bahkan selain taat dan patuh terhadap UU Pers, Kode Etik Jurnalistik/Kode Etik Wartawan Indonesia (KEJ/KEWI), wartawan yang tergabung dalam media ini sepakat mengamalkan nilai-nilai konservatif yang sudah kami konsep ke dalam Kode Etik Internal media. Itu semua kami lakukan dalam rangka memproduksi berita berstandar professional tinggi. Karena brand yang kami jual mengutamakan karya-karya jurnalistik berbentuk laporan investigasi dan mendalam, guna menelusuri kepentingan publik. Dan tidak semua wartawan punya skill seperti itu,” tutupnya.
Discussion about this post