Tanah Datar – Dampak rusaknya Jalan Kulano tidak hanya terasa pada akses transportasi, tetapi juga menimbulkan konsekuensi serius di Jorong Andaleh, Nagari Andaleh Baruh Bukik, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Irigasi yang vital untuk pertanian di wilayah tersebut tertimbun akibat kerusakan jalan, yang mengalami runtuhan.
Kondisi ini membuat warga khawatir, terutama mengingat sebentar lagi memasuki musim tanam. Irigasi yang tertimbun menghambat aliran air, mengancam produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Warga yang berhasil diwawancarai terkait kondisi tersebut, berharap kepada Pemerintah agar dapat mencarikan solusi atas persoalan tersebut, karena jika air tak kunjung dapat mengairi sawah mereka, warga menyebut sawah mereka terancam gagal tanam.
“Ini kerusakanya lebih kurang satu bulan setengah, karena jalan di atas itu (Jalan Banjar – Kulano) menghentak, mengakibatkan rusaknya aliran bandar. Terkait irigasi ini sudah dilaporkan ke wali, ke jorong, tanggapan mereka istilahnya iuran, diminta kepada orang yang punya sawah untuk membeli pipa. Kelihatannya, padi kemarin itu musim hama tentu cukup sulit untuk memintanya, meminta sumbangan,” ucap Ketua Kelompok Tani Hamparan Batunjam Edison (55).
Terkait hal tersebut, warga juga sudah meminta bantuan kepada anggota dewan, namun belum ada solusi. “Minta bantu kita ke anggota dewan, belum dapat jalannya, sementara sebentar lagi orang mau nabur benih, sedangkan masyarakat butuh air, kondisi bandar seperti ini. Gimana caranya ini dapat segera diperbaiki, karena separoh hamparan Batunjam ini di sini tali airnya,” ungkapnya.
Berikutnya harapan Ujang (63) warga/pemilik sawah yang akan segera malakukan tanam padi. “Cepat hendaknya. Banyak sawah butuh air di sini. Gak bisa tanam padi kalau tidak ada air,” terangnya.
Seterusnya terkait kondisi irigasi yang tidak berfungsi tersebut, dibenarkan oleh Pemerintah Nagari Andaleh Baruh Bukik sebagaimana yang diungkapkan Kepala Jorong Andalaeh Dedi Syaputra. Ia membenarkan bahwa, tidak lama lagi akan masuk musim tanam.
“Kami dari Pemerintahan Nagari Andaleh Baruh Bukik (Pemnag) menyampaikan Tali Bandar Hamparan Batunjam, tidak bisa dipergunakan karena tertimpa longsor. Tali bandar ini harus secepatnya diperbaiki karena, sebentar lagi masyarakat akan membajak sawah dan menanam padi. Perbaikan tali bandar ini merupakan kewenangan PU Kabupaten Tanah Datar. Setelah kami adakan musyawarah dengan Pemnag dan masyarakat Hamparan Batunjam, agar tali bandar ini harus secepatnya diperbaiki, karena masyarakat akan membajak sawah dan menanam padi. Karena anggaran bencana alam di Nagari Andaleh Baruh Bukik belum bisa dicairkan dengan kata mufakat bersama, saluran, seluruh masyarakat yang punya lahan di Hamparan Batujam ini, ber iuran membeli pipa 6 inci untuk perbaikan saluran air sepanjang 50 meter,” terangnya, kepada Reportaseinvestigasi.com, Sabtu siang (03/02).
Pemerintah setempat dan warga bersama-sama berharap agar kerusakan ini segera mendapatkan perhatian serius mengingat pentingnya irigasi tersebut bagi mata pencaharian sebagian besar warga yang berprofesi sebagai petani.
Dalam kondisi mendesak seperti ini, diharapkan adanya koordinasi yang cepat antara pemerintah setempat, instansi terkait, dan warga masyarakat. Dengan pemulihan irigasi yang efisien, diharapkan dapat memastikan kelancaran pertanian di wilayah tersebut dan mencegah potensi kerugian ekonomi yang lebih besar di masa yang akan datang. (Spa)
Discussion about this post