Dharmasraya – Sejumlah petani kelapa sawit di Kabupaten Dharmasraya mengeluhkan pemotongan harga tandan buah segar (TBS) oleh pihak pabrik PT. Dharmasraya Sawit Lestari (DSL) Kamis (7/08/2025).
“Saya tidak menapik diakui ada pemotongan, karena banyak kandungan air dan kotoran di TBS,” jelas KTU PT. DSL, Sinaga.
Menurutnya pemotongan hanya mencapai 4 hingga 5 persen dengan alasan buah mengandung air dan sampah,” akunya.
Ia juga menegaskan akan memberi sanksi tegas jika ada oknum pekerja perusahaan terbukti melakukan pungutan liar.
Sementara itu, salah seorang petani berinisial R (47) mengaku sering harus membayar uang pelicin agar buahnya diterima. Jika tidak, buah dianggap belum matang dan bersampah dikembalikan,” tuturnya.
Selain itu, biaya tambahan seperti membuka ombeng damtruk, ia mengaku membayar Rp 60 ribu dan dam mati Rp120 ribu. Dan ini juga membebani petani,”tukasnya.
“Kami berharap Bupati Dharmasraya agar segera turun tangan. Kalau terus begini, kami petani selalu merugi,” keluhnya. SP.
Discussion about this post