SOLSEL, REPORTASEINVESTIGASI.com
Sedikitnya lebih kurang 150 hektare sawah masyarakat di Kecamatan Pauh Duo terancam gagal panen, akibat serangan hama tikus yang mengamuk. Sawah milik masyarakat di Jorong Paninjauan, Nagari Pauh Duo Nan Batigo merupakan daerah paling parah.
Pantauan media ini, terlihat hamparan padi diserang hama tikus berwarna kemerahan dari kejauhan, padi yang diserang tikus rata-rata terutama padi yang dibagian tengah.
“Biasanya kalau ada hama tikus upaya yang kami lakukan adalah dengan pengeringan sawah dan membersihkan pematang sawah dari semak belukar, upaya tersebut telah kami lakukan namun serangan hama tikus tidak berhenti juga sampai sekarang,” kata salah seorang tokoh masyarakat Kec. Pauh Duo, Hamdani Datuak Gindo Putiah, Rabu (25/10).
Lebih lanjut dijelaskan Hamdani, serangan hama tikus pada musim tanam sekarang merupakan yang terparah tahun ini. Padi yang diserang rata-rata berumur dua bulan, bahkan ada juga baru pada tahap pembenihan sudah diserang hama tikus. Terhadap musibah ini Hamdani berharap ada perhatian dari OPD terkait di Pemkab Solsel.
“Hendaknya OPD terkait turun kelapangan melihat kondisi sawah masyarakat. Mana tahu OPD terkait memiliki cara lain untuk mengantisipasi hama tikus yang mewabah ditempat kami,” harap Hamdani.
Menurut Hamdani, warga Nagari Pauh Duo Nan Batigo mayoritas ekonominya bergantung kepada persawahan dan berkebun karet. Namun saat ini harga karet mengalami anjlok, hanya Rp5000 dan Rp6000 perkilonya.
Hama tikus bukan saja terjadi di Kecamatan Pauh Duo, serangan hama tikus juga terjadi di daerah Sungai Aro, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD).
“Padi kami juga diserang hama tikus, diperkirakan hasil panen kami akan jauh menurun pada tahun ini, bahkan ada beberapa sawah masyarakat yang gagal panen,” ucap Yuni, salah seorang pemilik sawah di Sungai Aro.
Serangan hama tikus juga terjadi di Nagari Pasir Talang Induk, tepatnya di daerah Embung Batu Anyuik,Kecamatan Sungai Pagu.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Solok Selatan, Tri Handoyo dikonfirmasi media ini terhadap serangan hama tikus mengatakan, sampai saat ini belum mendapat laporan dari UPTD pertanian terkait serangan hama tikus ini.
Tri Handoyo mengatakan nanti setelah ada laporan dari UPTD Pertanian akan diteruskan laporannya ke Balai Pengendalian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar.
“Setelah ada laporan ke balai, nanti balai yang akan turun. Karena yang memiliki alat-alat pengendalian ini hanya balai,” kata Tri. (Deno)
Discussion about this post