Padang — Di balik fungsi utamanya sebagai penyedia layanan air bersih, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang menunjukkan sisi kemanusiaan yang patut diapresiasi. Tak sekadar melayani, perusahaan milik daerah ini juga turut merespons cepat dan penuh empati terhadap musibah yang menimpa salah seorang purnabakti mereka.
Musibah kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu telah meluluhlantakkan kediaman Bapak Herman, seorang pensiunan pegawai Perumda yang selama puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan air di Kota Padang. Tragedi tersebut tidak hanya menghanguskan harta benda, tetapi juga menyisakan duka dan perjuangan berat untuk memulai kembali dari titik nol.
Merespons kondisi tersebut, Direktur Utama Perumda, Hendra Pebrizal, tak tinggal diam. Pada Senin, 7 Juli 2025, ia bersama jajaran manajemen turun langsung mengunjungi rumah Bapak Herman untuk menyampaikan dukungan moril. Tak berhenti di sana, Jumat pagi ini, 11 Juli 2025, bantuan konkret pun diberikan—sebanyak Rp50 juta diserahkan langsung kepada Bapak Herman dan keluarganya.
“Kami hadir bukan hanya sebagai bentuk empati, tapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial dari keluarga besar Perumda Air Minum Kota Padang kepada para purnabakti yang pernah mengabdi sepenuh hati,” ujar Hendra Pebrizal dalam pernyataannya.
Lebih dari sekadar bantuan dana, aksi ini menjadi simbol kuat bahwa nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan rasa kebersamaan masih hidup dan dijaga dalam tubuh Perumda. Dalam dunia korporasi yang kerap kali dingin dan transaksional, langkah ini menjadi teladan bahwa hubungan antara institusi dan insan yang pernah membesarkannya tak semestinya putus di ujung masa pensiun.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Perumda tidak hanya hadir untuk menyuplai air bersih ke masyarakat, tetapi juga peduli terhadap kehidupan sosial, khususnya keluarga besar internal perusahaan. Semangat gotong royong ini harus terus kita hidupkan, terutama saat saudara kita menghadapi masa-masa sulit,” lanjut Hendra.
Bagi Bapak Herman dan keluarga, bantuan ini bukan sekadar angka. Di balik lembaran rupiah itu, mengalir harapan dan energi baru untuk kembali bangkit dari puing-puing kebakaran. Doa pun mengiringi penyerahan bantuan tersebut.
“Semoga bantuan ini bisa menjadi penguat bagi Pak Herman dan keluarga, serta mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT,” tutup Hendra penuh harap.
Langkah nyata yang dilakukan Perumda Air Minum Kota Padang ini menjadi cermin bahwa kepekaan sosial adalah bagian penting dari kepemimpinan. Ketika perusahaan tak hanya bekerja untuk angka dan target, tetapi juga untuk nilai-nilai kemanusiaan, di situlah sebuah institusi menemukan makna keberadaannya. Nisa
Discussion about this post