Padang Pariaman — Wakil Gubernur Audy Joinaldi dalam sambutannya mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat minus 1,6% akibat meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Barat. Selain itu dia juga mengungkapkan, hal tersebut juga demikian terjadi di Kabupaten Padang Pariaman.
“Di Padang Pariaman lebih besar dari itu pertumbuhan ekonominya minus,” ungkapnya.
Audy menyimpulkan, korelasi yang pasti dari semua itu adalah akibat meningkatnya jumlah penderita terkonfirmasi positif Covid-19 yang berdampak langsung dan menggangu pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, dalam kunjungannya ke Padang Pariaman, Wakil Gubernur Sumatera Barat dalam rangka Safari Ramadhan, menekankan agar pemerintah daerah harus waspada.
“Daerah kita sudah darurat Covid-19. Angka positif hari ini cukup besar, sehingga seluruh unsur harus waspada, pemerintah propinsi, kabupaten maupun nagari atau desa,” terangnya.
Hal tersebut disebabkan oleh
1. Kegagalan pemerintah membatasi kegiatan ibadah yang menimbulkan kumpulan orang banyak.
2. Kegagalan pemerintah membatasi mobilitas penduduk.
3. Timbulnya Klaster-klaster yang berkembang sekarang adalah klaster anak muda yang mengembangkanya kepada keluarga dengan indikasi orang tanpa gejala (OTG).
Di lain hal, wakil bupati Padang Pariaman dalam sambutannya mengatakan ucapan terimakasih atas kunjungan Wakil Gubernur Audy Joinaldi di Kabupaten Padang Pariaman.
Selanjutnya, Wabup Rahmang mengatakan bahwasanya Kabupaten Padang Pariaman telah menerbitkan edaran terkait pelarangan melakukan buka puasa bersama dan kegiatan halal bihalal dalam upaya menekan penyebaran Covid-19, ungkapnya. (*)
Discussion about this post