Oku Selatan — Pertashop yang terletak di jalan lintas Muara Dua – Ranau ini secara terang terangan melakukan pengecoran BBM jenis Pertamax dengan cara mengisikan BBM ke dalam puluhan jeringen dan drum, di atas mobil Pick-Up Mitsubishi L300 dengan nopol BG 8891 ZM dengan tujuan Kecamatan Mekakau.
Menurut keterangan warga sekitar yang saat itu melintas menyebutkan, bahwa kejadian tersebut telah berulang kali dilakukan oleh kendaraan yang sama. Pengisian BBM Pertamax ke dalam jerigen berjumlah puluhan unit ini dilakukan hampir tiap hari dengan pagar terkunci rapat.
“Aktivitas seperti ini sepengetahuan saya sudah berlangsung lama, mobil itu biasa ngecor BBM kadang siang, kadang malam hari, dan pagar ini selalu ditutup saat kegiatan itu berlangsung, kami warga sekitar pun merasa risih menyaksikan kegiatan itu,” ujar laki paruh baya ini menjawab pertanyaan awak media.
Demikian juga keterangan DD warga yang berdomisili tak jauh dari Pertashop ini berdiri. Menurut DD kegiatan yang harusnya dilarang tersebut dengan leluasanya dilakukan tanpa rasa takut.
“Aneh ya Mas, padahal lokasinya di jalan lintas, sepertinya mereka APH tutup mata,” sesal DD mengungkapkan.
Beberapa kendaraan bermotor yang hendak mengisi BBM jenis Pertamax di Pertashop kodefikasi 2p.322.168, ini tidak diperbolehkan mengisi kendaraan mereka karena pagar pembatas dalam keadaan ditutup rapat.
Beberapa awak media yang saat itu mendapati kejadian tersebut mencoba menanyakan kepada wanita berinisial HRN yang diduga istri pemilik Pertashop.
HRN yang mengaku sebagai admin ini dalam keterangannya mengatakan kegiatan pengecoran BBM ke dalam puluhan jerigen tersebut untuk menghabiskan minyak sisa.
“Ini untuk menghabiskan minyak sisa, karena mobil tangki mau datang,” kilahnya.
HRN yang mengaku admin Pertashop ini diduga memberikan keterangan palsu kepada awak media. Salah satu narasumber menyebutkan bahwa HRN merupakan istri dari Cipto pemilik Pertashop yang beralamat di Desa Bumi Agung Jaya, Kecamatan Buay Rawan.
Bahkan kepada awak media HRN berani menyebutkan ada orang kuat di belakang kegiatan pengecoran BBM jenis Pertamax.
Sepekan sebelumnya BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar di Kabupaten Oku Selatan ini sempat mengalami kelangkaan, yang disebabkan terlambatnya pasokan pengiriman hingga menyebabkan antrian panjang di setiap tempat pengisian BBM, baik Pertashop maupun SPBU di Oku Selatan.
sengaja sengaja ditutup saat aktivitas pengecoran BBM Pertamax
Penjualan BBM Pertamax menggunakan jerigen untuk dibawa keluar kecamatan berpotensi melanggar aturan penyaluran BBM yang ditetapkan pemerintah dan PT Pertamina.
Larangan Penjualan BBM dalam Jerigen untuk Tujuan Niaga
Seseorang yang melakukan penjualan BBM eceran secara rutin dan dalam jumlah signifikan seharusnya memiliki izin usaha niaga BBM sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan migas. Tanpa izin ini, aktivitas tersebut dapat dikategorikan sebagai kegiatan ilegal.
Beberapa ketentuan yang mengatur penjualan BBM dengan jerigen ke kecamatan lain, berpotensi melanggar Peraturan Perundang-undangan Nomor 22 Tahun 2001 Pasal 55 dan Pasal 56 tentang Minyak dan Gas Bumi, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 Pasal 44 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 15 dan Pasal 16 tentang Tata Niaga dan Penggunaan BBM.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, penjualan BBM dengan jerigen ke kecamatan lain harus memenuhi beberapa syarat, seperti
Surat Rekomendasi Pembelian dan izin usaha yang sah agar terhindar dari sanksi pidana.
(SRY)
Discussion about this post