PADANG – Seiring membaiknya permintaan pasar global, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali menjadwalkan ekspor komoditas unggulan gambir sebanyak satu kontainer ke India.
Pelepasan ekspor ini rencananya akan dilakukan pada Selasa, 18 November mendatang, dan dijadwalkan dihadiri langsung oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Gubernur Mahyeldi menyambut baik keberlanjutan ekspor gambir ini. Ia menilai, peningkatan permintaan dari luar negeri menjadi sinyal positif pulihnya pasar global terhadap komoditas yang menjadi tumpuan utama perekonomian di beberapa daerah Sumbar.
“Ekspor ini menunjukkan permintaan global mulai pulih. Ini tentu menjadi pertanda baik dan momentum penting bagi pengembangan serta penguatan pasar gambir kita ke depan,” ujar Gubernur Mahyeldi di Padang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar, Novrial, mencatat tren ekspor gambir menunjukkan grafik peningkatan dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data Disperidag pada tahun 2024, ekspor mencapai 13.482 ton dengan nilai total Rp574,7 miliar.
Angka ini naik signifikan dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 11.865 ton. Novrial menekankan bahwa potensi ekspor gambir Sumbar masih sangat besar, mengingat provinsi ini memasok sekitar 80 persen kebutuhan gambir dunia.
Ia berharap, kehadiran Menteri Perdagangan dalam pelepasan ekspor kali ini dapat mempercepat upaya perluasan pasar dan penataan tata niaga gambir nasional.
“Ini penting, agar kita tidak hanya bergantung pada pasar India yang saat ini menjadi tujuan utama ekspor gambir Indonesia. Perluasan pasar sangat krusial untuk stabilitas harga,” tegas Novrial.
Kegiatan ekspor yang difasilitasi oleh PT. Salimbado Jaya Indonesia ini juga mendapat respons positif dari kalangan akademisi. Pakar pemasaran dari Universitas Putra Indonesia YPTK, Dr. Vicky Brama Kumbara, menilai peningkatan ekspor adalah sinyal positif bagi seluruh pelaku usaha gambir di Sumbar.
“Peningkatan volume ekspor ini sangat penting untuk memperbaiki harga jual di tingkat petani dan memperkuat seluruh ekosistem komoditas gambir di Sumbar,” jelas Dr. Vicky.
Ia menambahkan, keberlanjutan ekspor harus segera diikuti oleh upaya percepatan hilirisasi oleh pemerintah. Tujuannya adalah agar komoditas gambir Sumbar memiliki nilai tambah yang semakin tinggi dan memberikan dampak positif yang maksimal terhadap kesejahteraan petani. (Adpsb/bud)



Discussion about this post