Pesisir Selatan – Pulang dari perjalanan kegiatan studi cooperative di Semarang, Provinsi Jawa Tengah, seorang wali nagari di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diduga positif Covid-19.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar 36 orang yang terdiri dari wali nagari, sekretaris nagari, dan ketua Bamus, serta Camat Sutera ikut dalam kegiatan tersebut.
Dimana, kegiatan ke luar pulau Sumatera tersebut, dalam rangka Studi Cooperative Wali Nagari se Kecamatan Sutera ke Desa Wisata Tanon Garawan, Kecamatan Gatasan, Kabupaten Semarang.
Diketahui, dari jadwal, mereka berangkat pada Minggu tanggal 22 November 2020, dan pulang ke Pesisir Selatan pada tanggal 29 November 2020.
Kemudian, beberapa hari setelah para wali, seknag dan Bamus sampai kerumah masing-masing. Tepat, pada hari Rabu (2/12/2020), beredar isu di kalangan masyarakat bahwa terdapat satu orang wali nagari positif Covid-19.
“Beredar informasi, wali nagari yang pergi Studi Cooperative kemarin, ada satu positif Covid-19,”sebut salah seorang warga Surantih, Ardi (34) pada wartawan, Jum’at (4/12/2020).
Secara terpisah, ketika dikonfirmasi Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Pessel, Dailipal mengatakan, dari catatan kemarin Kamis (3/12/2020) memang ada satu orang positif Covid-19 asal Kecamatan Sutera.
“Dari Sutera Kemarin itu, Laki-laki 47 tahun, pekerjaan staf wali nagari alamat Koto Merapak Surantih,” sebutnya.
Kendati demikian, ketika ditanyai wartawan terkait yang positif Covid-19 itu, apakah wali nagari atau staf. Karena, informasi dilapangan adalah seorang wali nagari.
Ia membenarkan, dari catatan yang ada di Satgas Covid-19, dia seorang laki-laki 47 tahun, asal Koto Merapak Surantih, Sutera. Dia terpapar, sepulang dari perjalanan di Semarang.
“Apakah, dia seorang wali atau tidak. Pastinya, kita ragu. Intinya, Laki-laki 47 tahun, yang berinisial SW. Kalau, itu memang nama wali nagarinya. Berarti, memang wali nagari,” ucapnya.
Ketika ditanyakan lagi, terkait upaya penanganan dan pencegahan serta tracking kebelakang, ia menjawab untuk tugas tersebut, tanggung jawab pihak Puskesmas di kecamatan.
“Untuk tracking dan pelacakkan, itu diserahkan ke Puskesmas, dan Puskesmas lah yang melakukannya,”ujarnya.
Terpisah, salah seorang warga Kampuang Ampalu, Kenagarian Gantiang Mudiek Selatan, inisial IS menyatakan, bahwa memang wali nagari di nagarinya, dinyatakan positif Covid-19, setelah pulang dari Semarang.
“Informasinya memang begitu, yang ikut kemarin itu. Ada wali, sekretaris nagari dan ketua Bamusnya,” kata dia.
Akan tetapi, katanya, setelah mengetahui informasi tersebut, sampai kini belum ada upaya tracking dan penanganan yang dilakukan tim gugus.
“Sejauh ini, belum ada tim gugus melakukan apa-apa sampai kini. Trackingpun belum ada dan pelacakang belum ada, begitupun penyemprotan disinfektan dan lain-lainnya,”ucapnya
Lanjutnya, kalau memang kondisi atau informasi itu benar, bawha wali nagari ditempatkannya positif Covid-19, ia berharap secepatnya dilakukan penanganan dan pencegahan.
Sebab, Senin-Selasa kemarin, seknag nagari tersebut masih masuk kantor, dan beraktivitas seperti biasa selama jam kerja kantor.
“Kemarin dia masih tetap masuk kantor. Tapi, belum ada upaya lain atau gemana. Kami minta tim gugus cepat melakukan pelacakan dan tracking. Takutnya, muncul Klaster baru, mana tau dia kontak erat dengan wali nagari yang positif,” tutupnya.
Diketahui, berdasarkan catatan penanganan Covid-19 di Pessel, pada Kamis (3/12/2020) terdapat 7 orang tambahan kasus positif Covid-19.
Dengan demikian total kasus positif di daerah tersebut, berjumlah sebanyak 770 orang kasus, dan total sembuh 558 orang, meninggal 22 orang dan masih dirawat dan diisolasi ada sebanyak 190 orang.
Kemudian, untuk informasi lebih lanjut terkait Studi Cooperative, yang di ikuti Wali Nagari, Sekretaris Nagari dan Ketua Bamus se Kecamatan Sutera ke Desa Wisata Tanon Garawan, Kecamatan Gatasan, Kabupaten Semarang, dan adanya informasi seorang wali nagari positif Covid-19.
Pihak, wartawan telah melakukan upaya konfirmasi dan menghubungi Camat setempat, beberapa kali melalui telepon seluler dan telepon Aplikasi WhatsApp. Namun, tidak dapat dihubungi.
Selain itu, wartawan juga telah berusaha menghubungi Kepala Puskesmas setempat beberapa kali, melalui telepon seluler. Namun, kepala puskesmas juga tidak menjawab.
Sampai berita ini diturunkan, wartawan akan terus berupaya menghubungi kedua narasumber, terkait berita yang ditayangkan. (Robi)
Discussion about this post