Padang — Dalam rangka percepatan realisasi dibukanya kembali penerbangan dari dan keluar negeri di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi dalam waktu dekat berencana akan menemui tiga menteri terkait, yakni Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Menteri Perhubungan (Menhub) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Rencana pertemuan tersebut merupakan tindaklanjut surat permohonan pembukaan izin penerbangan luar negeri yang dikirimkan gubernur Sumbar sekaligus menunjukkan keseriusan dan keinginan yang kuat dari Pemerintah Provinsi Sumbar bersama-sama dengan pihak maskapai seperti Air Asia yang sudah menyatakan komitmennya membuka rute penerbangan Kuala Lumpur – Padang, dan sebaliknya.
Rencana ini diungkapkan Gubernur Mahyeldi pada saat rapat secara virtual melalui zoom meeting dengan sejumlah pejabat terkait, Rabu (4/5/2022).
Hadir dalam rapat tersebut, diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Sumbar sekaligus sebagai host, Asisten 2 dan Asisten 3 Setdaprov Sumbar, Kadishub Sumbar, Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI Padang Agus Subagyo, dan EGM Angkasa Pura II BIM, Siswanto.
“Begitu tinggi animo wisatawan dari jiran Malaysia, termasuk juga dari Thailand. Pada Bulan ini ada rombongan wisatawan Malaysia yang terpaksa melalui kapal menyeberang ke Dumai. Agustus dan September nanti juga direncanakan, masing-masing ada 1.000 pelajar dan wisatawan yang ingin ke Sumbar,” ungkap gubernur.
“Karena itu saya setuju harus segera kita tindaklanjuti apa yang disarankan Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI Padang Agus Subagyo untuk segera menghadap ke kementerian terkait, menunjukkan keinginan kita yang kuat.
Supaya secepatnya harapan kita ini bisa terjawab,” tambah gubernur.
“Agustus dan September akan banyak wisatawan mancanegara yang ingin datang ke Sumbar. Ini langkah awal yang baik mendorong pariwisata di Sumbar. Sekaligus menentukan langkah strategis dan evaluasi menyambut Visit Beautiful West Sumatera 2023. Liburan Idulfitri ini sebagai ajang evaluasi yang pertama, dan akhir tahun adalah evalusasi yang kedua,” sambungnya.
Menegaskan hal tersebut, Agus Subagyo mengatakan BIM dan maskapai sudah sangat siap, tinggal hanya menunggu izin pintu masuknya saja. Bahkan pihak manajemen Air Asia, menurut Agus, bersedia mendampingi gubernur menghadap menteri.
“Pada prinsipnya kementrian perhubungan setuju tentang rencana pembukaan kembali rute penerbangan Padang – Kuala Lumpur PP, mengingat potensi pasarnya besar. Namun soal regulasi pintu masuk bandara, diperlukan izin. Saat ini di Sumatera hanya ada di Medan dan Batam untuk jalur laut. Karena itu Sumbar sangat potensial,” jelas Agus.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda menyebut, ada
6 alasan kenapa pemerintah pusat mempercepat perizinan pembukaan rute penerbangan internasional di Sumbar.
Pertama, kasus Covid-19 yang semakin melandai, capaian vaksinasi Sumbar yang tinggi, kemudian sudah adanya permintaan khusus tentang hal tersebut.
“Lalu, adanya pencanangan Visit Beautiful West Sumatera 2023, tingginya permintaan dari tour operator untuk pernerbangan dari Kuala Lumpur – Padang dan sebaliknya, serta adanya keiginan kembali dari maskapai Air Asia beroperasi di Padang,” tutur Budianda.(doa/MMC)
Discussion about this post