Jakarta – Penyakit yang disebabkan oleh bakteri sangat beragam, mulai dari keluhan ringan seperti infeksi kulit hingga kondisi berat seperti sepsis atau meningitis. Masyarakat diimbau lebih waspada karena gejala awal kerap tidak disadari, sehingga penanganan menjadi terlambat.
Menurut dokter Ngabila Salama, M.K.M., Praktisi Kesehatan Masyarakat sekaligus Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari, tanda-tanda awal infeksi bakteri sering kali terlihat sepele. “Demam tanpa sebab jelas, batuk berkepanjangan, diare berulang, atau luka yang tak kunjung sembuh bisa jadi gejala infeksi bakteri yang harus segera diperiksakan,” ujarnya.
Gejala dan Faktor Risiko
Beberapa tanda awal yang kerap diabaikan antara lain demam berkepanjangan, nyeri dan bengkak pada area tertentu, muntah berulang, hingga sesak napas. Jika tidak ditangani, infeksi bisa berkembang menjadi lebih serius.
Kelompok yang berisiko tinggi mengalami infeksi berat adalah orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita diabetes, HIV, atau pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Bayi, anak kecil, lansia, serta mereka yang tinggal di lingkungan padat dan kurang bersih juga lebih rentan terinfeksi.
Penyakit bakteri sendiri bisa menyerang berbagai sistem tubuh, mulai dari saluran pernapasan (pneumonia, TBC, difteri), pencernaan (tifus, kolera, diare bakteri), kulit dan jaringan (impetigo, selulitis), saluran kemih dan reproduksi (ISK, gonore, sifilis), hingga sistem saraf (meningitis).
Pencegahan Sehari-hari
Untuk mencegah penularan, masyarakat dianjurkan menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan memakai sabun, serta menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Kebersihan makanan dan lingkungan juga tak kalah penting: memasak makanan hingga matang, memastikan air minum bersih, serta rutin membersihkan rumah.
Vaksinasi terbukti efektif menurunkan risiko infeksi. Beberapa vaksin yang direkomendasikan antara lain vaksin TBC, tifoid, meningitis, difteri, tetanus, pertusis, dan pneumokokus.
Selain itu, menjaga pola hidup sehat dengan makan bergizi, tidur cukup, dan berolahraga rutin membantu memperkuat imunitas. Penggunaan antibiotik juga harus bijak. “Antibiotik tidak boleh diminum tanpa resep dokter. Penggunaan yang salah justru bisa menimbulkan resistensi bakteri, yang lebih berbahaya,” jelas Ngabila.
Bagi masyarakat dengan penyakit kronis atau kondisi daya tahan tubuh lemah, pemeriksaan rutin sangat dianjurkan agar infeksi bisa dideteksi lebih dini.
Red/amr
Discussion about this post