Pendidikan Karakter masih dianggap remeh oleh sebagian orang, padahal pendidikan karakter menentukan integritas bangsa.
Generasi muda kelak akan menjadi motor penggerak bangsa, di tangan merekalah masa depan bangsa akan diserahkan, karenanya apa yang ditanamkan hari ini menentukan wajah bangsa dimasa depan. Tapi tak bisa dipungkiri penanaman nilai karakter anak masih jauh panggang dari api.
Berbagai kasus kekerasan yang dilakukan anak dan remaja jadi potret betapa nilai dan karakter baik belum mengakar pada sebagian generasi muda, jika dibiarkan negara akan salah langkah karena akan dikelola oleh generasi bertabiat tak bermartabat. Seperti yang terjadi dengan anak anak berhadapan hukum yang direhabilitasi oleh lembaga terkait.
Menurut Psikolog Anak Fabiola Priscilla M.Psi dari Channel Youtube-nya, ia menjelaskan karakter yang dibutuhkan paling utama yang harus ditanamkan untuk generasi muda adalah menerapkan nilai ketuhanan, nilai karakter pada diri sendiri, menghargai orang lain, nilai karakter pada Lingkungan (Koneksi terhadap alam).
Selanjutnya, menurut penjelasan Prof. Doni Koesoema, seorang ahli pendidikan karakter. Karakter itu adalah suatu sistem dalam diri, di mana prilaku yang tidak mudah berhenti pada keterbatasan, tapi hambatan tersebut dapat menjadi transendensi menjadi pribadi yang lebih baik, dikarenakan seseorang memiliki value yang berdasarkan nilai spiritual, moral, dan nilai universal.
Dalam era digital yang semakin maju, pendidikan karakter menjadi semakin penting dalam membentuk masa depan generasi muda.
Dalam menyoroti perlunya integrasi pendidikan karakter dengan teknologi di era digital, diperlukan pendekatan yang holistic dan kolaboratif antara semua stakeholder pendidikan untuk mengoptimalkan manfaat teknologi dalam pembentukan karakter. Selain itu, perlu juga adanya upaya dalam memberikan bimbingan dan pendidikan kepadaa orang tua untuk mengelola penggunaan tekologi oleh anak anak mereka.
Stakeholder pendidikan, termasuk guru, orangtua dan siswa harus menyadari pentingnya pendidikan karakter di era digitalisasi ini, namun tantangan dalam penggunaan teknologi juga diakui. Seperti pengawasan yang kurang dan penggunaan teknologi yang kurang bertanggung jawab oleh siswa.
Meskipun demikian teknologi juga memiliki potensi besar dalam mendukung pendidikan karakter melalui berbagai aplikasi dan platform online yang interaktif. Integrasi antara pendidikan karakter dan teknologi di era digital memerlukan kolaborasi yang kuat antara semua stakeholder pendidikan. Orangtua perlu diberikan bimbingan dan pendidkan mengenai cara mengawasi dan mendukung penggunaan teknologi dalam menyediakan pendidikan karakter yang inovatif dan menarik bagi generasi muda.
Dengan demikian, pendidikan karakter di era digital bukan hanya sekedar tentang menghindari dampak negatif teknologi tetapi juga tentang memanfaatkan potensi positifnya untuk membentuk karakter yang kuat dan nilai nilai moral yang baik pada generasi muda, ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan kesempatan di masa depan. (*)
Discussion about this post