Limapuluh Kota — Apel gelar pasukan merupakan bentuk akhir kesiapan personil maupun sarpras Operasi Mantap Praja Singgalang 2024, sehingga Pilkada 2024 diharapkan dapat terselenggara dengan aman dan lancar. Pilkada serentak tahun 2024 adalah pesta demokrasi kedua setelah Pemilu bulan Februari kemarin.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Sumatera Barat Suharyono, S.I.K, S.H diwakili Kapolres Payakumbuh AKBP Syaiful Wahid, S.H, S.I.K saat menggelar apel pasukan operasi mantap praja Singgalang 2024, di lapangan apel Bhayangkara Polres setempat, Senin (26/8).
Melihat pentingnya hal tersebut, kata kapolres, maka seluruh komponen bangsa dan masyarakat tentunya harus berpartisipasi penuh guna mensukseskan Pilkada 2024. Terlebih lagi, Pilkada 2024 memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak di seluruh daerah Sumatera Barat dan melibatkan jumlah pemilih yang besar.
Oleh sebab itu, guna mengamankan Pilkada serentak 2024 maka Polri didukung TNI, kementerian atau lembaga serta instansi terkait dan mitra Kamtibmas lainnya menggelar operasi mantap praja Singgalang tahun 2024. Operasi ini dilaksanakan selama 113 hari sejak 27 Agustus 2024 sampai dengan 19 Desember 2024 yang diikuti oleh 2.162 personel Polda Sumbar dan 4.690 personil Polres dan Polsek jajaran se Sumatera Barat selama tahapan Pilkada serentak.
Pemungutan suara Pilkada serentak tahun 2024 ini akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024 dengan jumlah DPT terdaftar sebanyak 4.088.606 jiwa di 19 kabupaten/kota, 179 kecamatan, 1.265 desa/kelurahan dan 10. 785 TPS yang tersebar di seluruh wilayah se-Sumbar.
Operasi mantap praja Singgalang 2024 tentunya diiringi dengan penguatan strategi komunikasi publik untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, ikut berpartisipasi dalam menjaga stabilitas Kamtibmas pada Pilkada serentak 2024 serta agar masyarakat mengetahui berbagai upaya pengamanan yang telah kita lakukan.
Kapolres berpesan kepada personil apel, agar terus lakukan mapping potensi konflik sosial secara detail di wilayahnya masing-masing dan selesaikan potensi konflik tersebut hingga ke akar masalah. Apabila terdapat konflik yang sudah mengganggu stabilitas Kamtibmas, maka pastikan penggunaan kekuatan dilakukan secara tepat sesuai SOP dengan memegang teguh asa proporsionalitas, legalitas, akuntabilitas serta nesesitas.
Khusus terkait bencana alam, koordinasikan dengan TNI, BNPB, BMKG, Basarnas dan stakeholder lainnya guna memetakan daerah rawan, sehingga bencana dapat dimitigasi. Siapkan pula rencana antisipasi bekerjasama dengan penyelenggara apabila nantinya terdapat situasi bencana alam di suatu daerah seperti, contohnya mempersiapkan fasilitas pencoblosan di lokasi pengungsian Pilkada serentak.
Terorisme juga harus menjadi perhatian serius. Pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat 6 aksi serangan teror dan ini tidak boleh terjadi di Pilkada serentak 2024 khususnya di wilayah hukum Sumatera Barat. Terlebih saat ini perang antara Hamas dengan militer Israel sedang bereskalasi, dimana hal ini dapat berdampak terhadap situasi di Indonesia.
“Optimalkan preventive strike agar pelaku teror berhasil ditangkap sebelum melancarkan aksinya, sehingga kita bisa memastikan tidak ada aksi teror terjadi selama Pilkada serentak 2024. Selanjutnya terkait tindak pidana selama Pilkada serentak, lakukan koordinasi dan kolaborasi antar pilar sentra Gakkumdu, agar penanganan pelanggaran serta penyelesaian tindak pidana Pemilu dapat dilakukan secara profesional serta transparan, sehingga mendapatkan legitimasi dari masyarakat,” pungkas kapolres mewakili amanat Kapolda Sumbar.
Apel diawali dengan pemeriksaan personil dan pemasangan pita tanda operasi oleh pimpinan apel kapolres Payakumbuh AKBP Syaiful Wahid. Hadir dalam kesempatan itu Bupati Limapuluh Kota diwakili Sekda Herman Azmar, Dandim 0306/50 Kota. personil TNI dan Polres 50 Kota, Basarnas, BPBD 50 Kota, Dinas Perhubungan 50 Kota, Satpol PP dan Damkar Limapuluh Kota. (bbz)
Discussion about this post