SAWAHLUNTO, R, Investigasi-Rencana PDAM kota Sawahlunto melalui Pemerintah kota Sawahlunto meraih dana Rp 25 milyar dengan pengajuan bantuan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui bantuan pendanaan dengan Bank Dunia terancam gagal karna harus dilakukan perbaikan perencanaan.
Pasalnya, hasil Perencanaan peningkatan dan optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Sawahlunto di Dinas Perumahan Permukiman Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto yang dikerjakan konsultan perencana CV. Diwel Engineering Consultant kota Padang bernilai Rp 299.401.929 masih harus diperbaiki dan perlu penyempurnaan
Direktur PDAM kota Sawahlunto Afirman menampik gagal pengajuan proposal ini dan terhenti untuk disetujui oleh kementrian PUPR.
“ pengajuan ini hanya perlu perbaikan beberapa item perencanaan dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan “ kata Arifman dikantornya, Senin (1/3/2021)
Arifman menyatakan untuk menyikapi perbaikan dan kelengkapan itu pemerintah kota melalui dinas terkait, bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar Dirjen Cipta Karya bersama konsultan perencana juga telah melakukan tinjauan lapangan 10 sampai 12 Februari 2021 lalu.
“ semoga beberapa perbaikan dan kelengkapan persyaratan ini bisa digenapi dan dapat disetujui untuk diproses pihak Dirjen Cipta karya Kementrian PUPR” harapnya.
Butuh Rp25 miliar bagi pemerintah Kota Sawahlunto, untuk melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang tengah tejadi Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
Walikota Deri Asta menilai, kondisi PDAM Sawahlunto dalam keadaan sakit, karena banyak persoalan menahun yang butuh penanganan, salah satunya disebabkan biaya produksi yang tinggi sedangkan harga jual masih rendah.
“Belum lagi tingkat kebocoran jaringan pipa PDAM yang mencapai 39 persen sehingga volume air yang dijual ke masyarakat hanya 60 persen. Dimana kebocoran pipa ini ada yang disebabkan bencana alam dan ada yang faktor usia,” ujar Wako.
Disebabkan keterbatasan anggaran di APBD jata Deri, pihaknya terus mencari jalan alternatif sumber dana lain. Salah satunya melalui Kementrian PUPR serta melakukan penjajakan bantuan pendanaan melalui Bank Dunia.
“Hasil penjajakan yang dilakukan, Bank Dunia bersedia membantu pendanaan sebesar 60 persen sementara 40 persen lagi dialokasikan melalui dana dari Kementrian PU,” katanya.
Sebelumnya, suplay air kepelanggan PDAM Sawahlunto tengah terganggu disebabkan terjadinya kerusakan trafo pada pompa air di Rantih. Kerusakan trafo tersebut juga mempengaruhi sistem Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kayu Gadang, sehingga PDAM dengan kondisi tersebut kekurangan produksi air sebesar 50 liter per detik.(T.Ab)
Discussion about this post