Bukittinggi — Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Plus Mandiangin Kota Bukittinggi menilai pencegahan stunting dimulai sejak dini sehingga dilakukan dengan sejumlah program.
Kepala Puskesmas Plus Mandiangin Kota Bukittinggi drg. Rika Puspita, mengatakan program dan inovasi yang dilakukan Puskesmas ini adalah Duta Cemara dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri yang ditujukan pada pelajar, seperti baru-baru ini terhadap siswi SMA Negeri 4 Kota Bukittinggi.
Menurutnya, para remaja putri tentu akan menjadi seorang ibu di usia dan waktu yang pas sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
“Kalau untuk stunting di Puskesmas Plus Mandiangin, atau inovasi kita itu ada Duta Cemara. Duta Cemara ini pemberian tablet tambah darah bagi anak remaja. Jadi sebelumnya juga sudah dilaunching di SMA Negeri 4 Kota Bukittinggi, melalui ibu Walikota kita juga, jadi kita pencegahan stunting itu dimulai dari dini, dari anak remaja yang nanti menjadi dewasa, yang dipersiapkan juga nanti menjadi seorang ibu. Nah, itu program penurunan stunting yang dilakukan di Puskesmas Plus Mandiangin,” ujarnya.
Drg. Rika Puspita menyebutkan pihaknya juga menyebutkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang digaungkan sekarang diharapkan dapat memberikan literasi bagi para ibu untuk mempersiapkan dan memberikan menu makanan yang bergizi serta beragam bagi anaknya.
“Sekarang alhamdulillah melalui program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), mudah-mudahan di sini bisa memberikan edukasi juga untuk ibu-ibu kita, dalam mengolah makanan untuk mencegah stunting,” ucapnya.
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat inginkan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi pembangunan Kampung Berkualitas (Kampung KB) ditindaklanjuti pihak yang terlibat. Hal itu yang melandasi pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten /kota bersinergi dengan sejumlah kementerian dan lembaga untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
Desra, selaku Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Sumatera Barat mengatakan DASHAT menjadi bagian dari pembangunan Kampung Berkualitas (Kampung KB) agar tidak adanya kasus stunting pada anak di sebuah wilayah atau daerah. Dapur Sehat Atasi Stunting itu membantu dalam menyiapkan menu yang akan dimasak oleh ibu dengan mengacu pada terpenuhi nilai gizinya.
Disebutkan, kegiatan launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) ini masih bersifat penggerak sehingga harus ditunjukkan aksinya, untuk menyiapkan menu yang bergizi dan enak dihadapkan dengan persoalan anggaran, makannya butuh sinergi dan kolaborasi stakeholder.
Ditegaskan, persoalan stunting bukan semata dihadapkan pada pemenuhan gizi makanan atau minuman, tetapi pola asuh anak ikut menyumbang.(Pon)
Discussion about this post