PADANG — Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, memimpin Rapat Antisipasi Kelangkaan Ketersediaan Pangan Dalam Menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 di Ruang Rapat Istana Gubernuran, Selasa (10/1/2023).
Gubernur yang didampingi oleh Asisten Asisten Perekonomian dan Pambangunan Setdaprov Sumbar, Warda Rusmen, menyampaikan dalam waktu dekat umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah Tahun 2023. Datangnya hari besar keagamaan tersebut berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap beberapa komoditas bahan pokok. Berdasarkan survey perkembangan harga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga atau inflasi seperti cabai, jengkol, ayam, beras, ikan, telur, minyak goreng, rokok, emas, gula pasir, gas elpiji, dan bawang merah.
Kemudian Gubernur, menyampaikan perlu beberapa antisipasi yang harus disiapkan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah. Seperti kenaikan harga BBM, waspada erupsi Gunung Marapi, memastikan stok pangan harus tersedia tanggal 8 April 2023, mengkoordinasikan pembenahan irigasi di Sumbar, kemacetan, serta deteksi jumlah orang yang masuk ke wilayah Sumbar.
“Selain itu juga melakukan operasi pasar murah, apalagi Perum Bulog Kanwil Sumbar akan kedatangan stok beras 5 ribu ton beras dari Thailand. Semoga stoknya cukup sampai Ramadhan dan mencukupi kebutuhan stok beras,” ucap gubernur.
Gubernur juga menjelaskan tantangan pengendalian inflasi jelang pelaksanaan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 tahun ini, seperti krisis pangan dunia dan kemiskinan ekstrem. Ia juga mengatakan bahwa mengentaskan kemiskinan ekstrim hingga nol persen pada tahun 2030 sesuai SDGs atau tahun 2024 sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN 2019 – 2024), menjadi prioritas Pemprov Sumbar yang harus diwujudkan dengan kolaborasi dan komitmen semua pihak.
Gubernur Buya Mahyeldi juga meminta dalam rapat yang diikuti oleh kepala OPD Lingkup Pemprov Sumbar, dapat melakukan langkah-langkah diantaranya, pertama, melakukan pemantauan secara berkala terhadap kecukupan stok barang dengan berkoordinasi dan bersinergi antar institusi, untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi barang selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
Kedua, melakukan operasi pasar dalam rangka menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok di masyarakat selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri tahun 2023.
Ketiga, melakukan gerakan menanam satu juta cabe dengan membagikan bibit cabe di polybag. Tujuannya adalah untuk menggerakkan masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan meningkatkan perekonomian.
Terkait inflasi, Kepala Perwakilan BI Sumbar Wahyu Purnama, merekomendasikan pengendalian inflasi pada periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1444 Hijriah yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta memberikan subsidi harga beras yang bekerjasama dengan Bulog.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Efendi menyampaikan saran untuk memenuhi kebutuhan beras menjelang HBKN Tahun 2023, salah satunya adalah melakukan pembinaan intensif melalui Sekolah Lapang bagi para petani.
“Dengan Sekolah Lapang para petani akan belajar bagaimana cara merawat tanaman, mereka juga bisa berkonsultasi dengan para penyuluh pertanian. Sekolah Lapang ini dilakukan melalui pelatihan tatap muka setiap dua minggu di lapangan hingga 14 kali,” ujarnya menjelaskan.
Mengenai jumlah stok beras, Kepala Perum Bulog Kanwil Sumbar, Sri Wulan Astuti, mengatakan total ketersediaan beras yang ada di Perum Bulog Kanwil Sumbar sebanyak 2.380 ton, hal tersebut cukup untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, ia menginformasikan Kanwil Sumbar akan kedatangan beras luar negeri asal Thailand sebanyak 5 ribu ton. Dan akan datang komoditi daging kerbau sebanyak 13.400 kilogram. (Via/MMC)
Discussion about this post