Kota Solok – Dalam rangka memajukan dan mensejahterakan pelaku ekonomi di Kota Solok, Pemerintah Kota Solok bantu memasarkan hasil produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui Galeri 88.
Bertempat di Jalan Lingkar Utara, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Zul Elfian secara resmi meresmikan pengguanaan Galeri 88 pada Rabu (3/2).
Wali Kota Solok, Zul Elfian mengatakan tujuan pengadaan Galeri 88 itu ialah untuk membantu pemasaran produk UMKM dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain itu, ia mengatakan satu unit Galeri 88 dan dua unit dapur produksi tersebut, merupakan program dari Balai Prasarana Pemukiman dan Wilayah Sumbar untuk Kota Solok.
“Kami berterima kasih pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dirjen Cipta Karya yang telah membantu permasalahan kota ini dalam mengatasi pemukiman kumuh di Kota Solok melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku),” ucapnya.
Ia meminta agar para pengelola dapat memaksimalkan potensi galeri itu sebaik-baiknya. “Semoga OPD terkait dapat memberikan bimbingan dan pendampingan ke pengelola galeri ini,” ujar dia.
Ia berharap pada pengelola agar ke depannya produk yang terdapat di Galeri 88 tersebut salalu berinovasi agar meningkatkan daya tarik pengunjung.
Kepala Dinas Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, Pasar dan Pertambangan (Koperindag) Kota Solok, Bujang Putra mengatakan galeri ini akan dijadikan sebagai tempat pusat oleh-oleh Kota Solok.
“Bentuk produk yang akan dipasarkan di galeri tersebut bermacam-macam berupa makanan, pakaian, dan lainnya yang merupakan produk hasil UMKM di Kota Solok,” kata dia.
Di Samping itu, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar, Darpito Kusworo mengatakan kementerian PUPR bertekad untuk mewujudkan nol persen kawasan kumuh dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Kotaku merupakan usaha peningkatan kehidupan masyarakat berbasis komunitas. Adapun sasaran utamanya ialah masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh.
Ia menyebutkan pada 2020, Kota Solok mendapatkan dua paket bantuan, yakni di Kelurahan Kampung Jawa satu unit Galeri dan dua unit rumah produksi. Selanjutnya, di Kelurahan Tanah Garam untuk Kawasan Payo.
Darpito juga menjelaskan program Kotaku hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur. Selanjutnya, untuk melengkapi semua fasilitas diharapkan dari APBD daerah masing-masing. (Nisa)
Discussion about this post