SAWAHLUNTO – Pemko Sawahlunto Berkomitmen Menurunkan Stunting dengan Strategi Meningkat Sinergi dan Koordinasi disampaikan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta titik kunci penanganan stunting adalah perpaduan dari sinergi dan koordinasi seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) dengan dukungan dari masyarakat.
Karena itu di Sawahlunto kita terus bergerak dalam memaksimalkan peran serta dari setiap OPD, lembaga/instansi terkait dan dari masyarakat sendiri. Karena sekali lagi, menangani stunting bukan hanya urusan Dinas Kesehatan, ini hal yang butuh kita semua turun tangan, dalam membuka Rembuk Stunting dan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Sawahlunto, di Sawahlunto, Selasa 20 September 2022.
Deri Asta Wali Kota SawahluntoDeri menyebut bahwa di Sawahlunto untuk TPPS itu telah dibentuk sampai ke tingkat Kecamatan, dengan tujuan supaya lebih optimal strategi yang dijalankan, karena kalau sudah sampai di Kecamatan artinya sudah di tingkat pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Selanjutnya Wali Kota Deri Asta menjelaskan beberapa strategi yang dilaksanakan Pemkot Sawahlunto dalam menurunkan stunting adalah ; peningkatan kualitas persiapan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan peningkatan akses air minum serta sanitasi, dan lingkungan yang bersih.
Karena strategi dari Pemkot, tentu bisa dijalankan hanya kalau ada sinergi dengan lembaga/instansi lain dan dukungan masyarakat. Ini butuh peran serta bersama, jadi akan sangat bagus ada sinergi dan dukungan dari kalangan tokoh masyarakat adat dan agama, jadi tolong TPPS rangkul mereka.
Penangganan Stunting menurut Wali Kota Deri Asta, merupakan bagian dari salah satu misi Pemkot Sawahlunto tentang peningkatan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena itu artinya sudah masuk dalam program prioritas Pemko.
Kita menghimbau semua pihak untuk berpihak dan berkomitmen kepada penanganan stunting ini, sebab merupakan tanggung jawab kita bersama kepada generasi penerus. serta mempunyai pesan kepada jajaran pemerintahan desa dan kelurahan agar dapat mendukung percepatan penurunan stunting dengan memaksimalkan pos-pos gizi.
Yasril Yakup Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) mengatakan angka stunting Kota Sawahlunto pada 2021 yakni sebesar 21,1 persen, karena angka itu sudah berhasil kita turunkan dari tahun 2019 yang mencapai 23 persen,” kata Yasril.
Yasril Yakup menyebut pihaknya akan lebih memaksimalkan upaya deteksi dini yang salah satunya dilakukan melalui peran dari Tim Pendamping Keluarga (TPK).
TPK ini terdiri dari unsur PKK, kader KB dan tenaga kesehatan, nah mereka itu bertugas mendampingi keluarga yang ada ibu hamil atau anak usia dibawah lima tahun (balita). TPK menjadi salah satu langkah strategis dari langkah pencegahan sampai penyembuhan dari stunting. (Djasrizal)
Discussion about this post