Payakumbuh—Dalam rangka stabilisasi harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh kembali menggelar pasar murah di pelataran parkir Kantor Balai Kota Payakumbuh, Selasa (19/03/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Jasman mengatakan gerakan pangan murah ini digelar dengan tujuan mengendalikan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
“Gerakan Pangan Murah ini kami adakan khusus untuk masyarakat Payakumbuh sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh,” ucapnya.
Disampaikan Jasman, Pemko akan terus berupaya untuk menciptakan keadilan harga di Kota Payakumbuh, baik untuk petani atau produsen maupun untuk masyarakat atau konsumen.
“Kalau terlalu murah kasihan petani kita, kalau terlalu mahal kasihan ibu-ibu kita. Jadi, kita akan cari win-win solution untuk mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat Payakumbuh tanpa terkecuali dalam hal harga pangan ini,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, ujar Jasman, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Sumatera Barat.
“Oleh karena itu, kami atas nama Pemko dan masyarakat Payakumbuh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BI dan BMPD atas partisipasinya dalam Gerakan Pangan Murah yang sangat membantu masyarakat kota Payakumbuh,” ucapnya.
Jasman mengatakan, kegiatan yang bermaksud untuk membantu masyarakat mendapatkan pangan di bawah harga pasar ini juga tak lepas dari dukungan Bulog dan para pengusaha di Kota Payakumbuh seperti heller, ayam, dan petani.
“Biasanya menjelang lebaran harga pangan naik merajalela, mari bersama-sama kita jaga stabilitas harga pangan di Payakumbuh. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Gerakan Pangan Murah Kota Payakumbuh resmi saya buka,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh Edvidel Arda mengungkapkan kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari anjuran Kemendagri dan Bappanas tentang pengendalian inflasi di daerah.
“Pj Wali Kota mewajibkan setiap OPD di Payakumbuh untuk menciptakan 3 inovasi. Salah satu inovasi kami dari Dinas Ketapang adalah Jagoan, yaitu Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan yang kami wujudkan dalam bentuk Gerakan Pangan Murah hari ini,” paparnya.
Dijelaskan Edvidel, Gerakan Pangan Murah ini memiliki 2 kategori, Pertama kategori komoditi yang disubsidi seperti telur, bawang putih, bawang merah, gula, minyak, dan beras dengan harga di bawah harga pasar.
Ia mengatakan untuk beras lokal dibandrol dengan harga Rp.145.000/10kg, untuk telur Rp.43.000/lapiak dengan harga normal di pasaran Rp.50.000, untuk minyak Rp.14.000/L.
Selanjutnya, untuk bawang putih dibandrol dengan harga Rp.36.000/Kg dengan harga normal di pasaran Rp.40.000/kg, untuk bawang merah Rp.34.000/kg dengan harga normal di pasaran Rp.38.000/kg, untuk gula Rp. 15.000/kg dengan harga normal di pasaran Rp.18.000/kg.
Kategori kedua yaitu non subsidi dengan komoditi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang dijual dengan harga pedagang atau harga distributor.
“Karena kegiatan ini khusus untuk warga Payakumbuh, jadi masyarakat yang datang wajib menunjukkan KTP Payakumbuh sebelum membeli dengan persyaratan 1 komoditi untuk 1 orang pembeli. Selain itu, Gerakan Pangan Murah ini juga tidak berlaku untuk ASN, TNI, dan Polri,” jelasnya lagi.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat untuk datang ke pasar murah sangat tinggi yang dapat kita lihat pada ramainya antrian pagi ini. Artinya masyarakat semangat untuk mendapatkan komoditi berkualitas bagus dengan harga yang sangat terjangkau,” pungkasnya.
Discussion about this post