Pariaman — Pemerintah Kota Pariaman meninjau langsung kerusakan lahan persawahan dan infrastruktur setelah banjir melanda sejumlah titik di Kota Pariaman. Berdasarkan data awal, sekitar 1.200 hektare sawah masyarakat terendam dan mengalami kerusakan.
Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Afrizal Azhar, menyampaikan bahwa kerusakan terlihat di beberapa lokasi, seperti Desa Durian Gadang Tungka Selatan, Pakotan, Sikapak Barat, dan Sawah Ulu.
“Data awal berdasarkan kunjungan lapangan menunjukkan sekitar 1.200 hektare sawah terdampak. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah karena pendataan masih berlangsung,” ujar Mulyadi, Jumat (28/11).
Selain lahan pertanian, banjir juga menyebabkan kerusakan jalan penyangga dan jaringan irigasi di sejumlah titik, antara lain Padusunan, Cubadak Aia, dan Nareh Hilia.
Mulyadi juga menyoroti jumlah warga terdampak yang meningkat signifikan. “Sebelumnya dilaporkan sekitar 1.200 warga terdampak, namun setelah pengecekan langsung jumlahnya jauh lebih banyak dan kemungkinan terus bertambah. Data warga dan total kerugian masih kami perbarui sesuai laporan yang masuk,” katanya.
Untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, Pemko Pariaman telah mengoperasikan dapur umum dengan kapasitas memasak 3.000 bungkus makanan per hari. Makanan tersebut didistribusikan langsung kepada warga terdampak banjir, termasuk mereka yang masih mengungsi di beberapa masjid karena rumahnya belum bisa dihuni.
Petugas kesehatan juga disiagakan untuk memantau kondisi para pengungsi. “Saat ini beberapa pengungsi, terutama anak-anak dan lansia, mengalami demam. Namun semuanya sudah ditangani tim medis,” jelas Mulyadi.
Dalam kunjungan tersebut, Mulyadi turut mengevakuasi dua kepala keluarga di Kampung Apa, Pariaman, setelah rumah mereka mulai tergerus arus sungai. Seluruhnya telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. (Dewi)



Discussion about this post