Bukittinggi — Pemerintah bersama BPJS Ketenagakerjaan Kota Bukittinggi, menyerahkan santunan kepada ahli waris dari Almarhum Busra St. Sinaro, yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja, beberapa waktu lalu. Santunan Jaminan Kecelakaan Kerja itu, diserahkan simbolis oleh Walikota melalui Sekda, di Balairung rumah dinas wako, kemaren lalu.
Walikota Bukittinggi, Erman Safar, melalui Sekda, Martias Wanto, menyebutkan, santunan ini merupakan bentuk realisasi dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan. Ahli waris Almarhum Busra, berhak mendapat manfaat dari JKK BPJS Ketenagakerjaan. Anak anak Almarhum mendapat beasiswa sampai perguruan tinggi.
Sekda menambahkan sesuai arahan Bapak Walikota, pemerintah harus memperhatikan kenyamanan, keamanan, memberikan jaminan pada warga kota. Pemko bersama DPRD Bukittinggi menganggarkan dana, untuk pembayaran iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), bagi pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2023 dan atau terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), pada BPJS Ketenagakerjaan.
Wako menargetkan 5000 warga Bukittinggi dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan di tahun 2024 ini.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bukittinggi, Iddial, menjelaskan, Busra St. Sinaro, seorang petani, yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan bukan penerima upah. Ia mengalami kecelakaan kerja saat menuju ladangnya, untuk bekerja. Kecelakaan itupun, membuat Busra meninggal dunia.
Iddial menambahkan, pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja diberi jaminan 48 x upah yang dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Untuk ahli waris almarhum Busra, kita serahkan santunan sebesar Rp 70.000.000,-. Dan dua orang anaknya mendapatkan beasiswa dari TK hingga Perguruan Tinggi sebesar Rp174 juta. (Pon)
Discussion about this post