Bukittinggi — Pemerintah Kota Bukittinggi secara resmi meluncurkan logo dan maskot ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-41 tingkat Provinsi Sumatera Barat, yang akan digelar pada 13–18 Desember 2025 di Kota Wisata ini, di Balairuang Rumah Dinas Walikota Bukittinggi, Senin (10/11), sebagai bagian dari persiapan sekaligus tanda dimulainya hitung mundur menuju acara utama.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan Bukittinggi sebagai tuan rumah MTQ tingkat provinsi. Menurut panitia, peluncuran logo dan maskot ini bertujuan memperkuat identitas kegiatan, membangkitkan antusiasme masyarakat, serta menghadirkan simbol visual yang mencerminkan nilai keislaman, kearifan lokal Minangkabau, dan karakter kota sejarah Bukittinggi.
Rangkaian kegiatan peluncuran meliputi pengumuman resmi logo dan maskot, sambutan dari Pemerintah Kota Bukittinggi, serta rapat koordinasi dan technical meeting bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Sumbar.
Nantinya, logo dan maskot tersebut akan digunakan sebagai identitas resmi dalam seluruh rangkaian MTQ, mulai dari pembukaan, penutupan, hingga kegiatan perlombaan.
Meskipun belum seluruh detail visual dipublikasikan, panitia menjelaskan bahwa desain logo dan maskot mengandung makna semangat Qur’ani, keimanan, kearifan budaya, serta persaudaraan antar-kafilah dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Sebelumnya, panitia juga telah mengadakan sayembara desain maskot yang terbuka untuk umum, dengan syarat mencerminkan nilai Islam dan budaya Minangkabau.
Pemerintah Kota Bukittinggi memastikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas untuk menyambut lebih dari 1.500 peserta yang terdiri dari kafilah, pelatih, dan ofisial. Lapangan Kantin akan menjadi lokasi pembukaan dan penutupan, sementara 11 masjid di tiga kecamatan disiapkan sebagai arena perlombaan.
Selain dukungan penuh dari masyarakat, pelaksanaan MTQ ke-XLI ini juga mendapat Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Provinsi Sumbar senilai sekitar Rp7 miliar guna mendukung seluruh kegiatan.
Wakil Walikota Bukittinggi, Ibnu Asis, menjelaskan, MTQ bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan momentum memperkuat kehidupan Qur’ani, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan menggerakkan ekonomi lokal.
“Kita berharap semoga MTQ ini menjadi ajang lahirnya generasi Qur’ani yang berakhlak, berprestasi, dan membawa kemajuan bagi daerah,” ulasnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Ibnu Asis menegaskan, selaku tuan rumah, Kota Bukittinggi tidak hanya memasang target sukses penyelenggaraan tapi juga sukses prestasi. Karena itu Kota Bukittinggi dengan sangat serius melakukan persiapan penyelenggaraan, sekaligus kafilah dengan sangat serius. (*)



Discussion about this post