Bukittinggi — Kota Bukittinggi boleh saja sangat terbatas sumber daya alam (SDA)nya. Namun bukan berarti wilayah kota seluas 25 kilometer persegi ini tidak memiliki potensi pertanian atau peternakan yang minim pula.
Buktinya, salah seekor sapi milik peternak Bukittinggi, menjadi kandidat dari empat daerah di Sumbar untuk sapi qurban Presiden RI pada Hari Raya Idul Adha tahun 1445 Hijriyah ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Bukittinggi, Hendry menyebutkan, sesuai kriteria sapi qurban Presiden, selain memenuhi syarat kesehatan hewan, beratnya harus lebih dari satu ton.
Menurutnya, setelah dilakukan penyeleksian awal oleh tim verifikasi dari Dinas Peterbakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Sumbar, dari empat ekor sapi yang memenuhi persyaratan, salah satu diantaranya milik peternak di Ladang Cakiah, kecamatan Auabirugo Tigobaleh (ABTB), dinyatakan sudah memenuhi persyaratan.
“Kita patut berbangga, dengan keterbatasan lahan pertanian atau peternakan di kota Bukittinggi yang sangat terbatas, masih ada warga yang bisa mengembankan usaha peternakan dengan baik,” tutur Hendry.
Karena itu, menurut Hendri, pihak DPP Bukittinggi yang juga membawahi peternakan, ikut mendampingi peternak di Ladang Cakiah tersebut mempersiapkan kesehatan dan kebersihan untuk menghadapi verifikasi terakhir dari tim DPKH Sumbar.
Sesuai persyaratan, sapi di Ladang Cakiah itu, saat ditimbang oleh tim DPKH Sumbar beberapa waktu lalu sudah mencapai 1,090 ton.
Hendry berharap, sapi dari Bukittinggi bisa mengungguli sapi-sapi milik peternak dari kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh dan Solok, sehingga terpilih menjadi sapi qurban Presiden tahun ini. (Pon)
Discussion about this post