Arosuka – Persoalan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) selalu menjadi sorotan tajam dalam pelaksanaan pesta demokrasi, tidak terkecuali dalam pemilihan serentak nasional 2024. Netralitas ASN menjadi perhatian semua kalangan.
Khusus Kabupaten Solok, ungkap Pjs. Bupati Solok, Akbar Ali, menjadi perhatian lebih. Hal ini lantaran ada salah satu calon Gubernur Sumatra Barat yang merupakan sosok Bupati yang menjabat di Kabupaten Solok.
“Ini perlu menjadi perhatian bagi segenap ASN di Kabupaten Solok. Pahami aturan dengan baik. Dan inilah pentingnya kehadiran Bawaslu hari ini,” kata Akbar Ali saat membuka sosialisasi Netralitas ASN, Kamis (21/11) di Arosuka.
Sosialisasi tersebut melibatkan segenap jajaran pejabat, mulai dari Sekda hingga camat se-Kabupaten Solok. Hadir langsung Ketua Bawaslu, Titony Tanjung sebagai narasumber yang memaparkan terkait aturan netralitas ASN.
Ketua Bawaslu Kabupaten Solok, Titony Tanjung menyampaikan, hingga kini, tingkat pelanggaran Netralitas ASN dan Wali Nagari di Kabupaten Solok bisa dibilang yang paling rendah di Sumatera Barat. Hal ini berbanding terbalik dengan prediksi atau asumsi berbagai pihak.
“Kabupaten Solok ini dikhawatirkan paling tinggi pelanggaran netralitas ASN dan Wali Nagarinya, namun di luar dugaan, Kabupaten Solok ini mampu berada di data yang rendah tingkat pelanggaran netralitas ASN,” terang Tony.
Menurutnya, komitmen netralitas ASN Kabupaten Solok terlihat dari berbagai kesempatan. Beberapa kali Pemkab Solok sengaja mengundang Bawaslu untuk menyampaikan terkait Netralitas ASN, baik itu dalam kegiatan Apel pagi maupun kegiatan sosialisasi secara khusus.
Tony menerangkan, netralitas ASN diatur dalam UU nomor 20 tahun 2023 tentang ASN, PP Nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin PNS. Kemudian PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS.
“Keterlibatan ASN dalam politik praktis dapat merusak kepercayaan publik dan menimbulkan konflik kepentingan di internal. Banyak faktor pemicu, mulai dari kurangnya integritas ASN, sudah dianggap hal biasa dan masih lemahnya pemahaman serta masih lemahnya pemberian sanksi,” tegas Tony. (Cha)
Discussion about this post