PESSEL — Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) saat ini terus mengalami peningkatan yang begitu pesat, bahkan mampu mengungguli 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat (Sumbar). Salah satunya dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi di provinsi yaitu di sektor pertanian dan perikanan.
Dari berbagai sumber data yang ada, tercatat bahwa Kabupaten Pesisir Selatan berhasil menjadi salah satu daerah penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu tidak terlepas dari beberapa capaian yang diraih dan dihasilkan dari daerah Pesisir Selatan seperti disektor pertanian, perikanan dan pertumbuhan ekonomi dari sentra UMKM serta didukung dengan kawasan dan destinasi wisata yang dimiliki oleh Pesisir Selatan.
“KPK Terkesan Lamban dan Mandul”
Capaian tersebut dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar di tahun 2023, bahwa Pesisir Selatan menjadi daerah penghasil beras terbesar di Sumbar.
Tercatat Pesisir Selatan menjadi peringkat pertama dari 19 kabupaten/kota yang ada, dan mengalahkan Solok, Tanah Datar dan lainnya sebagai daerah penghasil beras atau produksi beras di Sumbar.
Dimana, produksi beras yang dihasilkan Pesisir Selatan mencapai 116.948 ton beras. Sementara Kabupaten Solok menghasilkan 105.735 ton dan Tanah Datar 105.087 ton dan susul Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Agam.
Selain itu, Pesisir Selatan juga dinobatkan menjadi salah satu daerah penghasil padi terbesar di Sumatera Barat (Sumbar). Itu tercatat dari data
Kerangka sampel area (KSA) Provinsi Sumatera Barat periode Januari-April 2024.
Di KSA dicatatkan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sebagai penyumbang padi terbesar nomor satu di Sumbar, yang mana tercatat Pesisir Selatan memproduksi 68.57 0 ton padi. Hasil tersebut tercatat di atas Solok yang sebagai terbesar kedua dengan angka 68.442 ton.
Tidak hanya berdasarkan hasil produksi padi dan beras, Pesisir Selatan juga menjadi daerah terbesar penghasil ikan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dari 19 kabupaten/kota yang ada.
Dimana Pesisir Selatan tercatat menjadi daerah nomor dua terbesar hasil tangkapan ikannya, di tahun 2023 tercatat hasil tangkapan ikan di Pesisir Selatan mencapai sekitar 35.906 ton dan di 2024 mencapai sekitar 36.085 ton.
Dari capaian dan data tersebut terbukti bahwa Pesisir Selatan menjadi salah satu daerah penyumbang pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) dari beberapa sektor seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan.
Kepala BPS Sumatera Barat Sugeng Arianto menyampaikan, adanya kontribusi Pessel dalam pertumbuhan ekonomi di Sumbar, itu tidak terlepas dari kemampuannya dalam mengelola potensi besar sektor primer.
Sektor yang tercatat dari data BPS, diantaranya, sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan. Hal ini dinilai sebagai sektor memiliki kontribusi besar dengan ditopang adanya kegiatan hilir yang cukup pesat.
“Jadi, sudah tepat jika para pakar ekonomi berpendapat, pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah kinerja pembangunan daerah itu sendiri,” dalam pertanyaan resminya dalam rilis BPS Sumbar, Juni 2024.
Berdasarkan buku perkembangan ekonomi Sumatera Barat yang dirilis BPS kontributor terbesar adalah Kota Padang sebesar 25,52 persen dan Kabupaten Agam menyumbang 8,33 persen.
Kabupaten Padang Pariaman 8,03 persen, Lima Puluh Kota 6, 28 persen, Pasaman Barat 6,26 persen dan Kabupaten Pesisir Selatan tercatat menyumbang pertumbuhan sebesar 5,77 persen.
Sugeng melanjutkan selain lapangan usaha primer dan industri pengolahan, usaha jasa konstruksi juga memiliki andil besar terhadap pembentukan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Pesisir Selatan. (Robi)
Discussion about this post