Pesisir Selatan – Untuk meningkatkan kenyamanan pedagang dan masyarakat pengunjung pasar tradisional Surantiah di Kecamatan Sutera, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2020 ini alokasikan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar.
Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu, akan digunakan untuk pengembangan pasar dengan konstruksi bangunan dua tingkat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Pessel, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Hendro Kurniawan, Selasa (25/8) di Painan.
“Tahun 2020 ini kita mengalokasikan anggaran melalui APBD kabupaten untuk pembangunan dan pengembangan pasar dua tingkat ini sebesar Rp 2,2 miliar. Dana sebesar Rp 2,2 miliar ini merupakan tahap awal, dan untuk berikutnya kita sesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa dengan tuntasnya pembangunan pasar itu nanti, maka Pasar Surantiah akan menjadi pasar yang termegah di Pesisir Selatan.
“Bila memungkinkan, maka kita akan berupaya untuk menggait dana dari kementerian untuk melanjutkan pembangunannya,” jelas Hendro lagi.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya masih tetap intens melakukan komunikasi dengan pihak kementrian.
“Itu kita lakukan agar pembangunan tahap duanya bisa dilakukan dengan tuntas melalui dukungan pembiayaan dari Kementerian Perdagangan sebagaimana harapan masyarakat,” ungkapnya.
Selain Pasar Surantiah, tahun 2020 ini pihaknya juga mengajukan anggaran sebesar Rp20 miliar ke pemerintah pusat untuk membangun dan merevitalisasi lima pasar di daerah itu.
“Lima pasar itu diantaranya, Pasar Lakitan, Air Pura, Lunang, Air Haji dan Pasar Sago di Kecamatan IV Jurai,” ucapnya.
Disampaikan lagi bahwa sejak beberapa tahun terakhir daerah itu memang intensif melakukan pembangunan dan meningkatkan berbagai sarana dan prasarana pasar rakyat.
“Upaya itu dilakukan agar pengunjung pasar baik pembeli maupun pedagang merasa nyaman,” ujarnya.
Dikatakan juga bahwa selama rentang tahun 2019 alokasi dana yang telah digunakan untuk pembangunan pasar di daerah itu mencapai Rp 24,7 miliar.
“Dana yang berasal dari kabupaten maupun dari pusat itu, digunakan untuk pembangunan dan merevitalisasi 11 pasar rakyat. Diantaranya, Pasar Batang Kapas, Pasar Cupak, Kambang, Mandeh, Lumpo, Sungai Sirah Silaut, Tapan, Inderapura, Muara Sakai, Balai Selasa, dan Pasar Labuhan,” tutupnya. (Robi)
Discussion about this post