Lubukbasung, RI – Wakil Bupati Agam, Sumatera Barat menyatakan sekitar 80 persen warga daerah itu berprofesi sebagai petani dan pemerintah membantu alat mesin pertanian (alsintan) dalam mensejahterakan mereka.
“Jika ingin menyejahterakan masyarakat, maka sejahtera petani,” katanya saat penyerahan bantuan pascapanen bagi petani di Lubukbasung, Minggu.
Ia mengatakan, mereka itu bercocok tanam jagung, padi dan lainnya.
Pemerintah setiap tahun memberikan bantuan bagi petani berupa mesin perontok padi, perontok jagung, mesin pengolah lahan dan lainnya.
Bantuan itu dapat menyokong meningkatnya produktivitas para petani yang sekaligus memberi dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan mereka.
“Bantuan itu dalam rangka agar proses panen padi dan jagung cepat, hemat tenaga kerja dan menurunkan hasil produksi yang terbuang saat panen, meningkatkan pendapatan petani, cepat proses tanam dan lainnya,” katanya.
Ia berharap kelompok tani yang mendapatkan bantuan, agar dapat memanfaatkannya untuk kepentingan para petani.
“Peliharalah peralatan dengan baik, manfaatkan untuk kepentingan kelompok,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar, Ismunandi Sofyan menambahkan petani merupakan tulang punggung perekonomian saat pandemi COVID-19.
Petani harus bangga dengan profesi yang dilakoni. Pasalnya, pertanian merupakan sektor yang tidak terkena dampak pandemi COVID-19.
“Di saat semua sektor ambruk akibat COVID-19, justru pertanian menjadi penyelamat perekonomian. Untuk itu bapak-ibuk harus bangga menjadi petani,” katanya.
Walaupun tidak terkena dampak COVID-19, para petani juga harus mendapat sokongan dari banyak pihak, baik dari pemerintah maupun perwakilan di legislatif.
Pihaknya di DPRD Sumbar sangat fokus dengan persoalan pertanian, sektor koperasi dan usaha kecil menengah Agam.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas para petani di Agam.
“Tahun ini, kami juga memberikan pelatihan kepada para petani, pelaku usaha kecil dan menengah,” katanya. Daji
Discussion about this post